Tarakan – Produk Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMK) karya Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan berupa Batik Cap sangat diminati dan laku terjual pada Pameran Kampung Hukum 2025 yang digelar oleh Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia yang berlangsung selama dua hari bertempat di gedung MA Jakarta, Selasa (18/02).
Pameran ini sukses menarik perhatian publik dengan menghadirkan beragam informasi dan edukasi hukum dari berbagai Kementerian/Lembaga salah satunya Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas). Produk yang dihadirkan di booth Kemenimipas merupakan karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan seluruh Indonesia.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Tarakan, Jupri, mengatakan bahwa Pameran Kampung Hukum menjadi wadah yang strategis bagi jajaran Pemasyarakatan dalam mengenalkan dan mempromosikan karya WBP berupa produk UMKM salah satunya Batik Cap hasil program Bimbingan Kemandirian Lapas Tarakan. Hal itu menurutnya menjadi bentuk kolaborasi erat dalam membantu jajaran Pemasyarakatan untuk memperkenalkan produk-produknya.
“Pameran Kampung Hukum sangat strategis bagi kami jajaran Kemenimipas untuk ikut serta karena pameran hukum diikuti oleh banyak kementerian/lembaga serta dihadiri para mahasiswa dr fakultas hukum. Sehingga kami (Lapas Tarakan) dapat lebih memperkenalkan produk-produk unggulan hasil karya Narapidana. Hasilnya, dari pameran tersebut produk Batik Cap dengan tema etnik flora dan fauna khas Kota Tarakan laku terjual. Hal ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan potensi dan pemberdayaan WBP”, Katanya, Jumat (21/02/2025).
“Lebih dari itu, melalui kegiatan pameran skala nasional ini bertujuan memperluas jejaring kerja, sekaligus memperkuat kerja sama antar lembaga dalam hal pelayanan publik, perumusan kebijakan, hukum, termasuk good governance atau tata kelola pemerintahan serta khususnya mewujudkan program Akselerasi Menteri Imigrasi Pemasyarakatan (Menimipas) Agus Andrianto, dalam memberdayakan warga binaan menghasilkan produk UMKM”, sambungnya.
Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung, Subondo menyampaikan bahwa pameran tahun ini merupakan yang paling meriah dari pada tahun-tahun sebelumnya. Ia pun mengapresiasi antusiasme para mahasiswa dan mahasiswi yang hadir dan turut memberikan pertanyaan kritis dalam talkshow yang diselenggarakan. Ditambah kata dia, para peserta pameran berkerja keras dan kreatif membuat para pengunjung tertarik mendalami produk-produk yang dipamerkan.
“Semakin memotivasi kita semua untuk terus memberikan edukasi dan pelayanan terbaik untuk masyarakat, untuk itu kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta dan panitia. Seluruh pihak yang berkontribusi untuk kesuksesan acara kampung hukum, kerja keras kita bersama telah menjadikan pameran sebagai ajang yang memperkenalkan hukum kepada masyarakat, tetapi juga membangun kesadaran hukum yang lebih baik,” paparnya. (*)
Discussion about this post