NUNUKAN – Suasana hangat dan penuh keceriaan terasa di Lapas Kelas IIB Nunukan, Sabtu (23/8/2025), saat warga binaan perempuan merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia bersama Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Utara, Hj. Rahmawati Zainal Paliwang, serta jajaran PKK Kabupaten Nunukan.
Kegiatan bertajuk “Lomba Kemerdekaan Bersama Warga Binaan Pemasyarakatan” ini merupakan hasil kolaborasi antara Lapas Nunukan, TP PKK Provinsi Kaltara, dan TP PKK Kabupaten Nunukan, sebagai bentuk perhatian dan dukungan terhadap proses pembinaan warga binaan.
Perlombaan berlangsung meriah dengan berbagai permainan tradisional khas 17-an seperti makan kerupuk, lari kelereng, joget balon, memasukkan pensil ke dalam botol, hingga joget viral terbolak-balek dan tarian Sakera (sound horeg).
Acara dibuka dengan simbolis melalui pelepasan 50 ekor burung merpati ke udara, sebagai lambang kebebasan, harapan, dan semangat baru bagi para warga binaan.
“Makna burung merpati ini adalah harapan, suatu hari nanti warga binaan akan kembali ke rumah dan masyarakat seperti burung yang bebas, membawa semangat baru,” ujar Kalapas Nunukan, Puang Dirham, A.Md.IP., S.Sos., M.M.
Hj. Rahmawati Zainal Paliwang, yang juga merupakan Anggota DPR RI Komisi VII, mengaku terharu melihat kebahagiaan warga binaan.

“Saya merasa sangat tersentuh, mereka tertawa, gembira, dan merasa dimanusiakan, inilah yang kita harapkan dari proses pemasyarakatan yang sesungguhnya,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa warga binaan perlu dibina dengan pendekatan kekeluargaan agar memiliki semangat untuk bangkit dan berkarya saat bebas nanti.
“Jangan mereka dijauhi, justru kita harus merangkul dan mendampingi agar saat keluar nanti, mereka punya keterampilan, punya semangat, dan tidak ingin kembali ke sini,” tegasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Nunukan, Ny. Andi Annisa Muthia Irwan Sabri, SE., serta Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Nunukan, Susanti Hermanus, S.Sos.

“Alhamdulillah, ini kegiatan positif, Ibu Gubernur memang pernah berjanji akan kembali ke Lapas dan merayakan kemerdekaan bersama warga binaan, hari ini beliau datang dan kami bersama-sama mendampingi,” kata Annisa.
Ia menyebut para warga binaan terlihat sangat senang karena biasanya kegiatan mereka cukup monoton.
“Hari ini ada hiburan, tawa, semangat, ini penting agar mereka tetap punya harapan dan merasa diperhatikan,” tambahnya.
Ramlah, salah satu warga binaan asal Makassar yang telah menjalani masa hukuman selama 6 tahun karena kasus narkoba, berhasil meraih juara 2 dalam lomba makan kerupuk.

“Senang sekali, alhamdulillah saya menang ada hadiahnya Rp250 ribu mau saya pakai untuk beli jajan dan sabun keperluan mandi,” ujarnya sambil tersenyum.
Ia juga berharap kegiatan seperti ini bisa rutin digelar.
“Kami semua happy, walau ada yang tidak menang tapi tetap senang karena bisa ketemu Ibu Gubernur, bisa ikut lomba, semoga ke depan ada lagi,” tambah Ramlah.
Selain lomba, Ramlah menceritakan bahwa selama berada di Lapas, dirinya juga aktif mengikuti kegiatan pembinaan seperti pramuka, pengajian, membatik, dan membuat kerajinan tangan.
Di akhir acara, Hj. Rahmawati menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pemasyarakatan dan pemerintah daerah untuk mendukung pembinaan yang menyeluruh.
“Lapas ini bukan tempat menghukum saja, tapi tempat membina. Kita tidak hanya datang memberi semangat, tapi juga membawa keterampilan agar mereka punya bekal ketika bebas nanti,” pungkasnya.
Ia juga menyebut Lapas Nunukan sebagai tempat yang luar biasa karena telah menjadi ruang yang tidak hanya aman, tapi juga penuh kekeluargaan dan kebersamaan.(dv)
Discussion about this post