NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten Nunukan tengah mematangkan persiapan penyaluran bantuan pangan untuk periode Oktober–November yang akan segera disalurkan dalam waktu dekat.
Program bantuan pangan yang berasal dari Bappenas dan disalurkan melalui Bulog ini memasuki tahun kedua pelaksanaannya, dengan jumlah penerima mencapai 8.121 warga di berbagai kecamatan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan Masniadi, S.Hut., M.A.P melalui, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan, Wiwin Indrayanti, menjelaskan bahwa bantuan pangan ini menjadi salah satu dukungan penting bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok.
“Kita bersyukur dengan bantuan pemerintah, terutama beras, karena itu memang bahan utama kita sehari-hari,” ujarnya.
Wiwin mengatakan bahwa selama satu tahun selama 12 bulan biasanya warga menerima satu karung beras berisi 10 kilogram . Namun untuk periode Oktober–November, masyarakat akan menerima beras dan juga minyak goreng.
“Untuk dua bulan ini ada minyak goreng selain beras. Biasanya hanya beras saja,” jelasnya.
Dalam mekanisme penyaluran, Bappenas bekerja sama dengan Bulog, sementara Bulog menggandeng PT Pos sebagai pihak penyalur di lapangan.
“Teman-teman kelurahan nanti mendampingi PT Pos selama penyaluran. Kami dari Dinas Pertanian memastikan mutu dan keamanan pangan, terutama mengecek kualitas beras sebelum dibagikan,” katanya.
Sebagai pengawas mutu, Dinas Pertanian akan memastikan beras yang diterima warga dalam kondisi layak dikonsumsi.
“Kita cek mutunya dulu, selama ini beras yang disalurkan layak dan tidak ada keluhan dari masyarakat,” ujar Wiwin.
Meski persiapan berjalan lancar, Wiwin mengakui ada beberapa kendala yang pernah terjadi pada periode sebelumnya, terutama soal waktu kehadiran petugas.
“Biasanya kendala muncul di minggu kedua karena petugas pengawasan tidak lagi di lapangan. Akhirnya penerima harus menunggu lebih lama. Tapi secara keseluruhan semuanya tetap tersalurkan,” ungkapnya.
Dalam rapat bersama Bulog, Wiwin juga menyoroti persoalan validitas data penerima.
“Dari kelurahan ada yang menyampaikan bahwa sebagian penerima sudah mampu. Ini jadi pertanyaan juga karena data sekarang semuanya satu pintu dari Dinas Sosial,” ujarnya.
Ia berharap kelurahan ikut aktif memberikan rekomendasi apabila menemukan warga yang dinilai tidak layak menerima bantuan.
“Supaya bisa disampaikan ke Bulog dan selanjutnya Bulog bisa berkoordinasi dengan Bappenas. Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial soal data itu,” katanya.
Penyaluran bantuan diperkirakan mulai dilakukan minggu depan setelah rapat pemantapan diselesaikan. PT Pos akan menentukan titik-titik distribusi di setiap kelurahan.
Wiwin menyebut Kecamatan Sembakung sebagai wilayah dengan penerima terbanyak, yaitu 715 warga untuk 10 desa.
Ia menegaskan bahwa Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian hanya menerima data penerima yang sudah ditetapkan, sementara penilaian kelayakan ada di pihak kelurahan.
“Teman-teman kelurahan yang lebih tahu kondisi masyarakat karena mereka bertemu langsung dengan penerima,” ujarnya.
Wiwin menutup penjelasannya dengan memastikan mutu beras tetap menjadi prioritas utama.
“Mutu beras aman dan layak. Kalau pun ke depan ada keluhan, tentu akan langsung kami tindaklanjuti bersama Bulog. Yang penting penyaluran berjalan lancar dan masyarakat benar-benar terbantu,” tutupnya. (*dv)










Discussion about this post