NUNUKAN – Terkait adanya salah satu isu pelaku usaha kuliner yang diduga terinfeksi HIV/ AIDS, dan beritanya tersebar di Facebook (FB ) dan whatsapp (WA), pada Jumat (09/08/2024), Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan langsung menyikapinya dan menyayangkan pernyataan tersebut.
“Kepada masyarakat untuk tidak sembarang menyebarluaskan status kesehatan seseorang apalagi yang belum jelas/tanpa bukti. Rekam medis merupakan hal rahasia yang tidak dibenarkan dan tidak boleh sembarang dipublikasikan apalagi status seseorang dengan HIV/AIDS yang penderitanya masih rentang akan stigma dari orang lain”, ujar Maskia, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Sabtu (10/08/2024).
Pada kesempatan ini Maskia juga menyampaikan perlunya masyarakat mengetahui juga bahwa penularan penyakit HIV/AIDS tidak semudah penyebaran penyakit infeksi lainnya.
“ Untuk penyakit HIV/AIDS ditularkan dengan atau melalui cairan tubuh penderita yang kontak langsung, misalnya hubungan seksual, menyusui, transfusi darah, pemakaian jarum suntik bersama”, ungkapnya.
.”Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan menjadi gaduh, terlebih informasi yag sudah beredar belum bisa dipastikan kebenaran informasinya”, tambahnya.
Sementara koordinor UKM dan Stand Paras festival, Mardiana mengatakan, atas pemberitaan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan telah mendapatkan jawabannya.
“Saat kami mendapatkan informasi tersebut, akhirnya kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, yang kami tahu beliau sehat”, ujarnya.
Dan terkait rincian informasi medis, Mardina mengatakan itu ranahnya Dinas Kesehatan.
“Sehingga yang kami terima dari dinas kesehatan memang ibunya boleh berjualan. Dan di grup UKM Paras Perbatasan pun sudah kami sampaikan. Dengan hal itu pelaku UKM sudah tahu dan untuk saling menguatkan juga kepada beliaunya”, ungkap Mardiana
Pasca isu tersebut menurut Mardia, beliu dalam kondisi sehat dan masih berjualan terlebih dikuatkan di Support oleh pelaku UKM yang lainya.
“Dan alhamdulillah beliau juga kuat dan dalam kondisi sehat hingga hari ini masih berjualan, tentunya Kami kuatkan beliau untuk tetap berjualan, karena secara fisik beliau juga sehat dan menjalankan SOP saat melayani konsumen sama seperti pelaku UKM kuliner yang lainya”, tuturnya.
Senada dengan Kadis Kesehatan, Mardiana meminta juga kepada masyarakat tidak cepat membuat dan menyebarkan informasi yang belum dipegang kebenarannya sehingga bisa membuat satu pihak dirugikan.
Sementara setelah kejadian yang membuat kegaduhan di Nunukan tersebut pemilik akun FB berinisial SS menyampaikan permohonan maafnya secara terbuka melalui video, apa yang disampaikan sebelumnya adalah tidak benar dan Hoax, dan menganjurkan kepada masyarakat untuk tidak meniru perbuatannya.
Dan akibat dampak kejadian tersebut SS juga mengakui telah membuat pernyataan maaf secara langsung dan telah diselesaikan di kantor polisi.
Discussion about this post