TARAKAN – Gempa kembali mengguncang Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (08/11/2025)/ sekitar pukul 16:56 WITA.
Gempa yang mengguncang Tarakan ini berlangsung sekitar 10 detik dirasakan hampir merata di berbagai wilayah.
Dari informasi BMKG, gempa yang mengguncang sabtu sore berkekuatan magnitudo 4,4, berpusat di laut 9 Km Tenggara Tarakan, dengan kedalaman 10 Km.
Dagi gempa susulan ini kembali membuat panik pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr H. Jusuf SK Tarakan.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun dampak gempa susulan kerusakan rumah warga juga bertambah. Dari awalnya data sementara berjumlah 17 rumah, kini data sementara diterima berjumlah 55 rumah dan gedung perkantoran.
Dari hasil asesmen Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan, terdapat 6 rumah kondisi rusak parah, dan terdapat di wilayah kecamatan Tarakan Timur.
“Jumlah dampak daripada gempa kemarin itu, dari tanggal 5 sampai tanggal 8 November 2025, berjumlah 55 bangunan yang mengalami kerusakan, mulai kerusakan ringan, sedang dan berat. Tapi yang rusak berat berdasarkan asesmen sementara itu ada 6 rumah penduduk yang berada di wilayah kelurahan Mamburungan dan kelurahan Gunung Lingkas, Kecamatan Tarakan Timur”, jelas Kepala BPBD Tarakan, Yonsep. Minggu (09/11/205).
Yonsep juga menjelaskan untuk kerusakan rumah warga mulai ringan dan sedang, ramuan untuk gedung perkantor hanya rusak ringan.
Dan untuk status bencana dan penangan pasca gempa. Yonsep mengatakan pemerintah Kota Tarakan tidak mengeluarkan status darurat, namun penangan pasca bencana selama 7 hari pasca gempa pertama dan diteruskan pasca gempa kedua, pemkot Tarakan melalui Dinas Sosial dan BPBD telah menyalurkan bantuan Logistik.
“Yang pertama ini kita lakukan memberikan bantuan logistik ke masyarakat yang berdampak dengan penangan tanggap pasca bencana. Dan tidak adanya penetapan status tanggap darurat karena hasil rapat bersama tidak memenuhi syaratnya dalam hal penetapan itu, seperti jumlah korban, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Dan dampak bencana di Tarakan tidak terhentinya perekonomian warga, sehingga kriteria itu tidak ada”, ungkap Yonsep.
Dan terkait bantuan untuk korban yang rumahnya rusak berat, menurut Yonsep Pemkot Tarakan akan menempatkan para korban ke Rusunawa.
“Dari 6 rumah yang mengalami rusak berat, hasil asesmen ada 4 rumah di wilayah di Gunung Lingkas di RT 12 dan 13, itu memang tidak layak untuk dihuni, dan itu menjadi bahan rapat kami ada opsi untuk menawarkan melalui lurah dan camat, kalau memang dimungkinkan mereka (korban) dimasukkan ke Rusunawa, sebagai tempat tinggal sementara yang nyaman agar terhindar dari hal-hal yang tidak diingikan”, ujarnya.
Ia juga menambahkan rencana penempatan warga terdampak ke rusunawa sebagai tindakan awal penanganan dari pemerintah selain bantuan logistik.
“Saat ini yang dilakukan pemerintah adalah tanggap terhadap bantuan-bantuan yang sifatnya stimulant untuk para korban, seperti penyaluran logistic seperti bahan pokok dari Dinas sosial, dan dari BPBD ada bantuan terpal, matras dan family kit”, tambahnya.
Dan setelah tindakan awal ini, langkah selanjutnya BPBD akan berkoordinasi dengan pengambilan kebijakan yaitu Wali Kota, dalam penanganan pasca bencana tersebut.
Sebelumnya sari informasi BMKG, gempa yang mengguncang Sabtu sore berkekuatan magnitudo 4,4, berpusat di laut 9 Km tenggara Tarakan, dengan kedalaman 10 Km.
Gempa hari kali ini jaraknya lebih dekat dengan daratan Tarakan, dibandingkan gempa sebelumnya yang terjadi pada rabu (05/11/2025) lalu/ titik gempa berada sekitar 18 kilometer barat laut tarakan dengan kedalaman 10 kilometer.
Pada kesempatan ini, BPBD berharap berharap masyarakat Tarakan bisa kembali tenang namun juga tetap waspada akan gempa susulan, dan siap menerapkan langkah-langkah penyelamatan sesuai himbauan standar dari badan-badan mitigasi bencana seperti BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) di Indonesia. (*)










Discussion about this post