TARAKAN – Inflasi Provinsi Kalimantan Utara pada Desember 2024 berada pada kisaran target 2,5±1%. Berdasarkan data BPS, Gabungan 3 (tiga) kabupaten/kota IHK Provinsi Kalimantan Utara pada Desember 2024 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,44% (mtm), naik dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,12% (mtm). Secara tahunan, inflasi Gabungan 3 (tiga) kabupaten/kota IHK Provinsi Kalimantan Utara tercatat sebesar 1,29% (yoy), lebih rendah dari capaian nasional yang mengalami inflasi sebesar 1,57% (yoy).
Kepala perwakilan Bank Indonesia Kaltara, Wahyu Indra Sukma melalui Press Release menjelaskan kenaikan infalasi pada bulan Desember 2024 didorong oleh bebera kelompok.
“Inflasi month-to-month Gabungan 3 (tiga) kabupaten/kota IHK Provinsi Kalimantan Utara pada Desember 2024 mayoritas didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau terutama pada komoditas Ikan Bandeng/Bolu (andil 0,13%), Bawang Merah (andil 0,08), Tomat (andil 0,07), Cabai Rawit (andil 0,05%) dan Bayam (andil 0,04%). Kenaikan pada komoditas Ikan Bandeng dan komoditas hortikultura disebabkan oleh tingginya permintaan pada saat Nataru yang tidak diimbangi dengan ketersediaan stok yang cukup”, ujarnya, Kamis (02/01/2025)
Namun Wahyu Indra Sukma juga menerangkan disisi lain juga terjadi deflasi karena tekanan harga ang lebih tingi tertahan oleh beberapa komoditas.
“Di sisi lain, tekanan harga yang lebih tinggi tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi, diantaranya komoditas Angkutan Udara (andil -0,06%), Daging Ayam Ras (andil -0,03%), Air Kemasan (andil -0,01%), Beras (andil -0,01%) dan Labu Parang (andil -0,01%). Penurunan harga Angkutan Udara sejalan dengan kebijakan nasional diskon harga angkutan udara pada momen HBKN Nataru. Sedangkan harga daging ayam ras dan air kemasan disebabkan terjaganya pasokan dari front loading stock yang sudah dilakukan sejak November 2024.” Ungkapnya.
Wahyu Indra Sukma pada kesmepatan ini juga menjelaskan, dalam rangka menjaga inflasi berada dalam kisaran target 2024, TPID se-Provinsi Kaltara secara konsisten terus bersinergi dalam pengendalian inflasi.
“Beberapa strategi berlandaskan 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif) telah dilaksanakan, diantaranya meliputi: i) Rapat koordinasi TPID Provinsi Kalimantan Utara dan Kab./Kota se-Kalimantan Utara dengan Kemendagri membahas perkembangan inflasi secara Mingguan; ii) Pelaksanaan HLM Provinsi Kalimantan Utara dan HLM Kab. Bulungan (9 dan 17 Desember 2024); iii) Gerakan Pangan Murah daerah 3T di Kec. Lumbis Pasiangan Kab. Nunukan dan Kabupaten Tana Tidung (10 dan 23 Desember 2024); iv) Konsinyering Penulisan Laporan Evaluasi Pengendalian Inflasi 2024 TPID se-Kaltara (18 – 20 Desember 2024); v) Sidak Pasar di Kota Tarakan (18 Desember 2024); vi) Panen Program Demplot program Perkarangan Lestari di lingkungan kantor Walikota Tarakan (10 Desember 2024); vi) Penggunaan Pupuk Batu Bara pada demplot komoditas Horti di Kota Tarakan (6 Desember 2024),” pungkasnya.(*)
Discussion about this post