TARAKAN – Inflasi Provinsi Kalimantan Utara pada Juli 2024 masih tetap terjaga pada kisaran target 2,5+1%. Dan berdasarkan data BPS, Gabungan 3 (tiga) Kota IHK Provinsi Kalimantan Utara tercatat melanjutkan tren deflasi sebesar -0,01% (mtm) pada Juli 2024, dari realisasi bulan sebelumnya sebesar -0,08% (mtm).
Secara tahunan, inflasi Gabungan 3 (tiga) Kota IHK Provinsi Kalimantan Utara tercatat sebesar 1,98% (yoy) atau lebih rendah dari capaian nasional yang mengalami inflasi sebesar 2,13% (yoy). Untuk deflasi gabungan 3 (tiga) Kota IHK Provinsi Kalimantan Utara pada Juli 2024 didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau terutama pada komoditas Tomat (andil -0,18%), Angkutan Udara (andil -0,05%), dan Kacang Panjang (andil -0,04%), terang Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kaltara, Wahyu Indra Sukma.
“Penurunan pada komoditas Tomat dan Kacang Panjang disebabkan oleh pasokan yang terjaga pasca panen serta masuknya pasokan dari daerah Berau. Sedangkan Penurunan pada komoditas Angkutan Udara disebabkan oleh normalisasi permintaan masyarakat pasca-HBKN idul Adha dan masa libur anak sekolahan”, terangnya, Rabu (07/08/2024)
“Di sisi lain, deflasi lebih dalam pada bulan laporan tertahan oleh inflasi pada komoditas Emas Perhiasan (andil 0,06%), Ikan Layang (andil 0,05%), dan Nasi dengan lauk (andil 0,05%)”, tambahnya.
Sementara dalam rangka menjaga tekanan inflasi berada dalam kisaran target inflasi 2024, TPID se- Provinsi Kaltara secara konsisten terus bersinergi dalam pengendalian inflasi dengan berbagai strategi.
“Beberapa strategi berlandaskan 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif) yang telah dilaksanakan, diantaranya Rapat Koordinasi TPID Provinsi Kalimantan Utara dan Kab./Kota se-Kalimantan Utara dengan Kemendagri membahas perkembangan inflasi setiap hari Senin secara Mingguan pada Juli 2024 dan Rapat Koordinasi TPID sebagai langkah konkret pengendalian inflasi setelah momen HBKN Idul Adha 1445 H di Kota Tarakan pada 25 Juli 2024. Dan melaksanakan kegiatan Gerakan Pasar Murah dan Sidak Pasar pada 19 dan 26 Juli 2024 dengan bersinergi antaranggota TPID Kota Tarakan, serta melakukan audiensi dengan TPID Malinau dan TPID KTT dalam rangka penyampaian rekomendasi pengendalian harga dari sisi Non lHK”, imbuhnya. (*)
Discussion about this post