NUNUKAN – Masih terdengar belakangan ini maraknya Penyelundupan Narkotika jenis sabu dari Tawau Malaysia masuk ke Indonesia melalui pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, di media online lokal dan nasional hingga TV Nasional.
Tentunya kabar berita ini menjadi perhatian serius tokoh pemuda Sebatik yang juga Ketua DPD KNPI Kaltara, Dr Andi Mulyono, SH,M.H.,.
Menurut Andi Mulyono, Sebatik belakangan cukup dikenal sebagai pintu masuk narkotika tersebut, tentunya ini sangat mengkhawatirkan akan citra Sebatik sebagai pulau pintu gerbang di perbatasan. Dimana narkoba tersebut tidak hanya melintas untuk dibawa ke luar daerah seperti ke Kota Tarakan dan Sulawesi, namun juga diduga telah beredar bebas di Sebatik.
“ Atas Kekhawatiran tersebut saya mengharapkan ada Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) ada di Pulau Sebatik, guna meningkatkan pengawasan dan penindakan,” ujarnya.
Andi Mulyono mengharapkan keberadaan kantor BNN di Sebatik penting dikarenakan kerap ditemukannya orang yang kedapatan membawa dan menyelundupkan barang Narkotika.
“keberadaan BNN di Sebatik tidak hanya sebagai petugas penindakan hukum atau pengawasan, namun dapat memberikan penyuluhan terkait bahaya nya Narkotika tersebut kepada masyarakat di Sebatik,” terang Andi Mulyono, Kamis (6/6/2024).
Lanjut calon Anggota DPRD Kabupaten Nunukan Terpilih periode 2024-2029 ini, perlunya kantor BNN ada di Sebatik juga merujuk terhadap banyaknya kasus-kasus terkait Narkotika yang didapati di Sebatik.
“Penanggulangan narkotika memiliki tantangan yang kompleks dan multidimensional, maka dari itu diperlukan penguatan infrastruktur pengawasan perbatasan, salah satunya dengan pengembangan kapasitas penegak hukum,” terangnya lagi.
Andi mulyono menyebut, Karena BNN tugasnya selain melakukan pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika serta rehabilitasi, tapi juga berperan penting memberikan informasi dan edukasi ke masyarakat.
“Dengan teredukasinya masyarakat, mereka akan cerdas bila menemukan anaknya sebagai pemakai narkoba bisa dilaporkan ke BNN untuk direhabilitasi di rumah singgah yang juga tentunya bisa dibangun di Sebatik,” harap Andi Mulyono.
Tentunya harapan tersebut bia terwujud dengan dukungan semua pihak yang ada di Sebatik khususnya Pemda Nunukan, demi masa depan anak bangsa yang ada di wilayah perbatasan, terlebih sudah dibangun dan akan beroperasi PLBN, yang didalamnya ada petugas Imigrasi dan Bea Cukai serta Kepolisian sektor pelabuhan sebagai petugas pencegahan barang terlarang masuk ke Indonesia, bisa bersinergi dengan BNN nantinya.
“Sinergitas pendekatan berimbang untuk semua sektor (keamanan, ekonomi, kesejahteraan, pendidikan), dan meningkatkan pemahaman masyarakat akan bahaya narkotika dapat dilakukan oleh BNN setiap saat di Sebatik ini. Ini karena narkotika adalah ancaman dan dampak yang luar biasa bagi keamanan dan keselamatan bangsa sehingga tentunya dibutuhkan penanganan yang komprehensif dan focus, “ pungkasnya. (mld_DV*)
Discussion about this post