NUNUKAN – Suasana hari pertama sekolah di SD Negeri 001 Nunukan Selatan, dipenuhi tawa dan semangat, anak-anak yang baru masuk kelas 1 tampak antusias dan ceria saat menyambut kedatangan Bunda PAUD Kabupaten Nunukan, Ny. Andi Annisa Muthia Irwan Sabri, SE, yang hadir bersama Tim dan Dinas Pendidikan untuk melakukan monitoring kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan program Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, Senin (14/07/2025).
Setibanya di sekolah, Bunda Andi Annisa disambut dengan lambaian tangan dan senyum lebar dari anak-anak, tak hanya membalas sapaan, beliau juga memberikan salam sayang lewat simbol tangan dan kecupan dari jauh, momen hangat ini membuat suasana sekolah makin meriah, banyak anak-anak yang bahkan langsung mendekat, ingin berfoto bersama.
Dalam keterangannya kepada media, Bunda Andi Annisa menyampaikan bahwa monitoring ini dilakukan untuk melihat bagaimana proses transisi dari PAUD ke SD diterapkan secara langsung di sekolah.
“Alhamdulillah, saya melihat anak-anak sangat antusias masuk sekolah dan bisa menyesuaikan diri, ini karena mayoritas dari mereka sudah mengikuti PAUD, jadi tidak kaget lagi saat mulai masuk SD,” ujar Andi Annisa, Senin (14/07/2025).
Ia menambahkan bahwa tujuan utama dari program Transisi PAUD ke SD adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tanpa tekanan.
“Saya lihat di SDN 001 Nunukan Selatan ini anak-anak masih merasa seperti di PAUD, mereka tidak terbebani harus langsung bisa membaca, menulis, atau berhitung, ini contoh bagus bagaimana transisi dilakukan dengan ramah,” jelasnya.
Plt Kepala SD Negeri 001 Nunukan Selatan, Roswati, turut menyampaikan rasa syukurnya atas kunjungan langsung Bunda PAUD dan tim serta Dinas Pendidikan, Ia menyebut kunjungan ini menjadi semangat baru bagi guru-guru dan seluruh warga sekolah.
“Kami sangat berterima kasih dan merasa bangga karena sekolah kami dikunjungi langsung oleh Bunda PAUD dan jajaran,” ujarnya.
Roswati menjelaskan, program Transisi PAUD ke SD sudah dijalankan di sekolahnya sejak tahun 2023. Ia bahkan menjadi salah satu fasilitator kabupaten yang dipanggil ke Kementerian untuk mendapat pelatihan khusus.
“Kami sudah menerapkan ini selama tiga tahun, sebelumnya MPLS berlangsung selama 10 hari, tapi sekarang hanya 5 hari sesuai aturan terbaru. Kami juga sudah membuat panduan sendiri agar kegiatan tetap menyenangkan dan berfokus pada karakter anak,” jelasnya.
Menurut Roswati, kunci keberhasilan program ini adalah dukungan dari orang tua dan kesiapan guru-guru kelas 1. Ia menegaskan bahwa metode belajar di sekolah tetap mengenalkan dasar-dasar seperti calistung, namun dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
“Anak-anak belajar sambil bermain, mereka tetap memahami materi, tapi tanpa tekanan, dengan pendekatan seperti ini, mereka cepat akrab dengan lingkungan sekolah dan guru,” ungkapnya.
Tahun ajaran ini, SDN 001 Nunukan Selatan menerima 95 siswa baru yang dibagi ke dalam empat kelas, seluruh siswa mengikuti kegiatan MPLS yang menekankan pada penguatan karakter, pengenalan lingkungan sekolah, serta permainan edukatif.
Baik Bunda Andi Annisa maupun Roswati sama-sama berharap bahwa metode ini bisa diterapkan di seluruh sekolah dasar di Kabupaten Nunukan, serta didukung penuh oleh para orang tua.
“Saya ingin semua sekolah bisa mengikuti pendekatan ini, dan semoga para orang tua juga sadar betapa pentingnya PAUD untuk membentuk kesiapan anak sejak dini,” tutup Bunda Andi Annisa.(*)
Discussion about this post