NUNUKAN – Dalam meningkatkan kreativitas dan prestasi peserta didik, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Nunukan, izinkan peserta didiknya menggunakan Handphone (HP).
Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah SMPN 1 Nunukan, Rustiningsih, S.Pd., M.Eng, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/11/2023), menurutnya penggunaan HP diberlakukan karena setiap peserta didik memiliki kewajiban untuk membuat laporan dari tugas hasil belajarnya, baik berupa video, foto, maupun naskah.
“Di SMPN 1 Nunukan sudah berjalan 3 tahun, sebagai sekolah penggerak di Kabupaten Nunukan, menggunakan kurikulum merdeka belajar, kepada peserta didiknya diberikan kebebasan memilih sesuai minat dari peserta didik masing-masing, terang Rustiningsih.
“Kurikulum merdeka ini berpusat kepada peserta didik mereka mengumpulkan tagihan ataupun tugasnya dalam bentuk apapun, sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing ,” terangnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/11/2023).tambahnya.
Rustiningsih pun menjelaskan, setiap tahunnya peserta didik di SMPN 1 diwajibkan untuk membuat 3 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Tahun ini, mengangkat tema Kearifan lokal yaitu Tari Jepen Masal, reboisasi lanjutan pemeliharaan, dan kewirausahaan yang dihubungkan dengan kearifan lokal yaitu membuat Singal Tidung (Ikat Kepala) untuk laki-laki dan kalung manik-manik,” ujarnya lagi.
“Setiap kelompok yang menari akan direkam dengan kamera video, kemudian hasilnya mereka kumpulkan sebagai bentuk laporan hasil belajar ataupun tugas sekolah,” ungkapnya.
Sementara ini peserta didik difasilitasi menggunakan HP milik guru sekolah, untuk membantu peserta didik mengumpulkan laporan tugas sekolahnya dalam bentuk foto maupun video.
Munurut Rustriningsih, mulai tahun depan peserta didik akan diperbolehkan membawa HP ke sekolah, untuk digunakan pada mata pelajaran tertentu.
“Tahun depan kami akan memperbolehkan anak-anak membawa HP dengan SOP ataupun kesepakatan dengan anak-anak jika disalahgunakan maka akan ada sanksinya.”tegasnya.
Dulu, kata Rustiningsih, pihak sekolah pernah mengizinkan peserta didik membawa HP, namun sempat dilarang kembali karena disalahgunakan.
“Karena disekolah kita ada beberapa titik wifi gratis, digunakan anak-anak untuk mengakses internet diluar pelajaran, sehingga kami melarang anak-anak membawa HP ke sekolahan, namun nantinya mau tidak mau suka tidak suka anak-anak kita diperbolehkan membawa HP lagi, karena HP tersebut diperlukan untuk pelajaran-pelajaran tertentu,”ungkapnya.
Rustiningsih memastikan, untuk keamanan penggunaan HP di luar mata pelajaran yang diperbolehkan pihak sekolah akan menyiapkan box keamanan untuk menyimpan HP.
“Kalau mau digunakan HP bisa diambil dan digunakan, itu nanti akan diterapkan dengan kesepakatan karena itu juga mendukung prestasi anak-anak seperti tadi anak-anak membuat vlog dan sebagainya masih dalam tata tertib,”imbuhnya. (DV*)
Discussion about this post