NUNUKAN – Turnamen Tenis Bupati Cup Nunukan 2025 resmi berakhir dan meninggalkan kesan positif bagi para atlet, panitia, serta pengurus cabang olahraga tenis di Kabupaten Nunukan.
Selain menjadi ajang kompetisi, turnamen ini juga menjadi momen evaluasi sekaligus kebangkitan olahraga tenis di daerah.
Ketua Panitia, Sudirman, menyampaikan rasa syukur karena seluruh rangkaian pertandingan dapat berjalan dengan aman dan tertib.
“Alhamdulillah pelaksanaan Open Tournament Tennis Lapangan tahun 2025 berlangsung dengan baik, aman, tertib, dan tidak ada gangguan apa pun,” ucapnya, usai penutupan turnamen, Minggu (16/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi.
“Peserta diikuti 149 pasangan dan 12 regu. Mereka datang dari Makassar, Samarinda, Berau, Tanjung Selor, Malinau, Nunukan, bahkan dari Tawau,” jelas Sudirman.
Dari hasil pertandingan, daerah Makassar mendominasi beberapa kategori.
“Untuk pemenang, yang paling banyak itu dari Makassar. Mereka mendapat dua gelar di tunggal putri dan ganda putri, diikuti Nunukan,” katanya.
Sementara pada kategori beregu, atlet Nunukan menorehkan prestasi membanggakan.
“Beregu, juara satu dari Nunukan, juara dua Tanjung Selor, dan juara tiga Nunukan,” tambahnya.
Sudirman berharap turnamen ini dapat kembali digelar tahun depan dengan dukungan yang lebih besar.
“Harapan kami, tahun depan acara ini bisa terlaksana lagi. Pak Bupati juga sudah menyatakan siap mendukung dari sisi anggaran,” ungkapnya.
Ketua PELTI Nunukan, Nanang, menilai turnamen Bupati Cup menjadi momentum tepat untuk mengevaluasi perkembangan atlet tenis lokal.
“Untuk evaluasi atlet-atlet tenis Nunukan, pembinaannya harus lebih ditingkatkan. Kejuaraan-kejuaraan lokal juga penting untuk memacu semangat atlet,” jelasnya.
Meski dukungan pemerintah daerah sudah ada, menurutnya masih dibutuhkan tambahan untuk mendukung atlet berlaga di luar daerah.
“Dukungannya sudah cukup, tetapi ke depan harus lebih ditingkatkan lagi seperti dukungan material dan operasional event di luar. Kita masih kekurangan,” ungkapnya.
Namun ia memastikan PELTI tidak tinggal diam.
“Kami akan carikan solusi sehingga atlet tenis Nunukan ke depan akan jauh lebih baik,” tegas Nanang.
Nanang menjelaskan bahwa turnamen ini merupakan event kedua setelah jeda panjang.
“Dulu Porda sudah ada sekitar tahun 2006. Setelah itu cukup lama vakum. Kebetulan saya baru enam bulan menjabat sebagai Ketua PELTI,” katanya.
Ia berharap amanah ini menjadi langkah awal untuk kebangkitan tenis Nunukan.
“Semoga dengan jabatan baru ini, atlet tenis Nunukan bisa lebih baik dan maju,” harapnya.
Jumlah atlet dan penggemar tenis di bawah PELTI Nunukan juga terus bertambah.
“Kurang lebih ada 80 sampai 90 orang, mulai junior sampai senior, termasuk penggemar tenis,” ujarnya.
Total hadiah yang disiapkan panitia mencapai Rp60 juta, ditambah piala dan medali. Sudirman memberikan pesan kepada seluruh peserta.
“Untuk pemenang, semoga permainannya bisa ditingkatkan atau dipertahankan. Untuk yang belum berhasil, tingkatkan lagi kemampuan dalam tenis lapangan,” katanya.
Dengan meningkatnya antusiasme peserta dan komitmen pembinaan dari PELTI, turnamen Bupati Cup 2025 diyakini menjadi titik awal kebangkitan olahraga tenis di Kabupaten Nunukan.(*dv)











Discussion about this post