SOLO– Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun, mengumumkan bahwa World Abilitysports Games (WAG) batal terselenggara di Jakarta, Indonesia yang dijadwalkan 11-21 September 2025 mendatang.
“Pada 6 Juni 2025, World Abilitysports Federation (WAF) melalui Surat Elektronik secara resmi mengumumkan pembatalan satu-satunya multi-event olahraga disabilitas di tahun ini. Dalam surel tersebut dijelaskan bahwa alasan pembatalan adalah kurangnya jaminan dari pemerintah terkait penyelenggaraan mengingat waktu hanya menyisakan kurang dari 3 bulan lagi, terlebih sampai saat ini kejelasan terbentuknya kepanitiaan belum ada”, terang Senny Marbun, Selasa 17 Juni 2025.
Senny Marbun juga menerangkan, Pihak NPC Indonesia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk terus meyakinkan pihak WAF untuk tetap menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara, akan tetapi mereka menilai bahwa kurangnya perhatian dan keseriusan pemerintah terhadap penyelenggaraan WAG membuat mereka harus mengambil keputusan yang sulit, apalagi penandatanganan Memorandum of Understading (MoU) sebenarnya sudah dilaksanakan dan disaksikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI pada 30 Agustus 2024 di Paris, Perancis.
“Meskipun demikian, ada dua Federasi Internasional Cabang Olahraga yang tetap ingin menyelenggarakan pertandingan dengan status single event, kedua cabang olahraga tersebut adalah Anggar Kursi Roda dan Sepakbola CP. World Para Fencing dan International Federation Celebral Palsy Football (IFCPF) berharap bahwa single-event mereka tetap terselenggara, mengingat antusiasme peserta dari berbagai negara yang telah mendaftar dan membeli tiket untuk datang ke Indonesia”, ungkap Senny Marbun .
Senny Marbun menilai bahwa sebenarnya Indonesia selalu sukses menjadi Tuan Rumah Penyelenggaraan Event Olahraga Paralimpiade, hal itulah yang mendasari kedua federasi cabang olahraga tersebut masih mengganggap Indonesia layak dan mampu.
Ketua Umum NPC Indonesia berharap bahwa dua single-event tetap dapat terselenggara supaya para atlet dapat memperluas pengalaman, meningkatkan kemampuan, dan menciptakan atlet penyandang disabilitas yang lebih berprestasi kedepannya. (**)
Discussion about this post