TARAKAN — Dalam mempererat sinergi antara kepolisian dan masyarakat, Direktorat Binmas Polda Kalimantan Utara bersama Sat Binmas Polres Tarakan menggelar kegiatan Anjangsana Silaturahmi Kamtibmas dengan tema “Satukan Hati Menjaga Negeri dalam Rangka Harkamtibmas”. Selasa, (22/04).
Acara ini berlangsung di Rumah Makan Pondok Lesehan, Kota Tarakan dihadiri oleh Dir Binmas Polda Kaltara Kombes Pol.Try Handako W.P, S.Ik, Rektor Universitas Borneo Tarakan Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H, M.H, Kasat Binmas Polres Tarakan Kompol Budi S., Kasat Samapta Polres Tarakan Iptu Imran, serta Ketua PMII Cabang Tarakan Lhinta Solihat.
Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan dan doa, dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor UBT dan Dir Binmas Polda Kaltara.
Dalam sambutannya Dir Binmas Polda Kaltara Kombes Pol. Try Handako W.P, S.Ik menekankan pentingnya kolaborasi dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif.
“Kami percaya bahwa keamanan bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat, tetapi juga hasil dari kebersamaan dan kepedulian seluruh lapisan masyarakat. Dengan menjalin komunikasi yang terbuka dan saling percaya, kita bisa membangun Kaltara yang lebih harmonis dan situasi kamtibmas yang kondusif,” ujarnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif.
Pertanyaan pertama disampaikan oleh Sukmawati, perwakilan dari PKC PMII Kopri Kaltara, yang menyoroti penanganan kasus kekerasan dan pelecehan seksual. Ia mempertanyakan sejauh mana pengawalan aparat dalam menindaklanjuti laporan kasus-kasus tersebut.
Menanggapi hal itu, Dirbinmas Polda Kaltara menjelaskan bahwa penanganan kasus kekerasan dan pelecehan seksual menjadi ranah dari fungsi Reserse Kriminal, khususnya Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA). “Kami akan berkoordinasi dengan unit PPA agar setiap laporan yang masuk ditindaklanjuti secara profesional hingga ke tahap P21 apabila unsur pelanggarannya terbukti,” ujarnya.
Sementara itu, Abdul Syawal dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menanyakan soal peran Polri dalam mengawasi peredaran narkoba yang kian mengkhawatirkan di wilayah Kalimantan Utara.
Dirbinmas menegaskan bahwa Polda Kaltara terus melakukan upaya pencegahan dan penindakan terhadap peredaran narkoba. “Jangan sampai daerah kita dikenal sebagai kampung narkoba. Sepanjang akhir tahun 2024, kami telah menangani 251 kasus narkoba. Ke depan, penindakan akan ditingkatkan, termasuk menutup jalur-jalur tikus yang digunakan untuk transaksi narkoba,” jelasnya.
Sesi tanya jawab juga diwarnai dengan pertanyaan dari Amalia Safitri, Koordinator Kaderisasi Pengurus Koordinasi Cabang Kaltara, yang menyinggung soal data dan pencegahan terkait Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) serta narkoba.
Menanggapi hal itu, Dirbinmas memaparkan data yang telah dirilis akhir tahun 2024. “Untuk TPPO, Polda Kaltara telah menangkap 20 tersangka dan menyelamatkan 108 korban. Sementara itu, untuk narkoba, tercatat 251 kasus dengan barang bukti sebanyak 295,4 kilogram sabu dan 2.034 butir ekstasi. Langkah preventif yang terus kami lakukan adalah melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat di seluruh wilayah Provinsi Kaltara,” pungkasnya.
Anjangsana ini merupakan bagian dari agenda rutin yang diselenggarakan oleh Direktorat Binmas Polda Kaltara dan Sat Binmas Polres Tarakan. Tujuan utamanya adalah membangun jembatan komunikasi yang efektif antara aparat kepolisian dengan masyarakat, khususnya dalam konteks menjaga stabilitas dan ketertiban sosial di wilayah Kalimantan Utara.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta hubungan yang harmonis dan berkelanjutan dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan sejahtera bagi seluruh elemen masyarakat.(HumasResTrk).
Discussion about this post