NUNUKAN – Taman Kanak-kanak (TK) Sion Nunukan terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pendidikan anak secara menyeluruh lewat penerapan PAUD Holistik Integratif (HI).
Kepala Sekolah Selvi menyebut bahwa sekolah ini berupaya mengajarkan kemandirian, kebersihan, dan nilai-nilai etika sejak usia dini.
“Dengan PAUD Holistik ini kami sangat bekerjasama dengan para guru, Anak-anak diajarkan menjadi mandiri, menjaga kebersihan diri seperti sikat gigi, cuci tangan sebelum dan sesudah belajar, dan menggunakan toilet dengan baik,” ujar Selvi, Kamis (16/10/2025).
Selvi mengatakan TK Sion menyediakan dua toilet yang terpisah antara laki-laki dan Perempuan, menurutnya, fasilitas seperti ini juga bagian dari pembelajaran penting tentang adab dan privasi sejak kecil.
Selain kebersihan dan etika, aspek gizi mendapatkan perhatian khusus di TK Sion, sekolah memperoleh bantuan Makanan Bergizi (MBG) gratis dari pemerintah tahun ini.
Selvi mengatakan program ini sangat membantu mendukung pola makan sehat bagi siswa dan juga menjadi ajang edukasi bagi orang tua.
“Kami membiasakan anak-anak, serta orang tua, supaya makanan yang dikonsumsi sehat dan bergizi, pemberian MBG ini sangat membantu sekali,” katanya.
Selain itu, Kunjungan dari Bunda PAUD dan tim monitoring memberikan tambahan motivasi kepada pihak sekolah dan guru.
Selvi mengatakan dukungan seperti ini memberi nilai moral dan semangat baru untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.
“Support dari pemerintah dan Bunda PAUD sangat kami syukuri, semoga ini mendorong kami untuk memberikan yang terbaik bagi generasi penerus,” ujarnya.
Walau sudah banyak kemajuan, Selvi menyampaikan ada harapan besar agar para guru memperoleh pelatihan khusus untuk mendidik anak berkebutuhan khusus.
Di TK Sion saat ini terdapat empat anak dengan speech delay, dua di antaranya sudah terdiagnosis autisme ringan.
“Kami wajib menerima semua anak yang mendaftar, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, tapi agar penanganannya tepat, kami mohon pelatihan dari pemerintah,” kata Selvi.
Ia juga mengingatkan bahwa penggunaan gadget oleh balita bisa menjadi penghalang dalam interaksi sosial dan perkembangan bicara, anak-anak yang terlalu terpaku pada gadget menjadi kurang berkomunikasi dan sulit bermain dengan teman sebaya.
Lingkungan di TK Sion pun mendukung pembelajaran yang menyeluruh, sekolah memiliki perpustakaan mini tempat anak meminjam buku untuk dibaca bersama orang tua di rumah, aula serbaguna untuk kegiatan ekstrakurikuler seperti menari dan drum band, serta ruang permainan edukatif, semua fasilitas ini diatur rapi dan estetis sehingga menciptakan nuansa nyaman untuk belajar.
Walau mayoritas siswa beragama Kristen dan Katolik, TK Sion juga menerima siswa dari agama Islam dan menyediakan guru tamu agar anak tersebut bisa belajar agama sesuai keyakinannya.
“Dari 42 siswa, satu murid beragama Islam mendapat pendampingan khusus agar tidak ada perbedaan dalam pelayanan Pendidikan”, terangnya.
Dengan dukungan orang tua, guru, serta program pemerintah yang selaras, TK Sion berharap para siswa keluar dengan prestasi yang baik dan karakter yang kuat.
Selvi optimis bahwa anak-anak dididik tidak hanya agar cerdas secara akademik, tetapi juga berbudi pekerti, peduli terhadap sesama, dan siap menghadapi tantangan masa depan. (*dv)
Discussion about this post