NUNUKAN – Gabungan Seksi Perkaria dan Perkawinan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Hosana Nunukan Selatan menggelar ibadah Natal dengan konsep “Sabda dan Nada” pada Sabtu (20/12/2025), malam.
Ibadah Natal ini mengangkat tema “Kristus Datang Memperbaharui Dunia” dengan subtema kedatangan Kristus yang menuntun suami dan istri untuk memulihkan hati serta hubungan dalam keluarga dengan meneladani karakter Kristus.

Ibadah Natal diawali dengan opening dari seluruh anggota Perkariauan yang mempersembahkan pujian sambil melangkah menuju panggung dengan atraksi sederhana dan penuh sukacita.
Lagu “Hai, Mari Berhimpun” mengiringi langkah mereka, dilanjutkan dengan lagu “Selamat Natal Sudaraku” yang menciptakan suasana hangat dan penuh kebersamaan di tengah jemaat.

Pujian pembukaan kemudian dibawakan oleh David melalui lagu “Indahnya Natal di Hatiku” dan “Karena Kita”.
Setelah itu, ibadah secara resmi dibuka dengan doa pembukaan, disusul pujian bersama yang dipandu oleh Angel Sinang. Jemaat diajak bernyanyi bersama melalui lagu “Aku Jalan Kebenaran” dan “Dia Lahir untuk Kami”.

Sarmiati selaku pemandu acara kemudian membuka ruang kesaksian pujian, kesaksian pujian pertama disampaikan oleh grup Perkariawan GKII Nunukan, disusul oleh perwakilan dari GBI dan GKPI.
Momen ini menjadi ungkapan syukur atas karya Tuhan yang dirasakan dalam kehidupan keluarga dan pelayanan.
Suasana ibadah semakin khidmat saat prosesi penyalaan lilin dilaksanakan dengan iringan lagu “Malam Kudus” yang dipandu oleh Freddy.
Dalam pengantarnya, Freddy menyampaikan makna dari tema Natal yang diusung.
“Ibadah Natal yang diprakarsai oleh Perkariauan GKII Hosana malam ini bertema ‘Kristus Datang Memperbaharui Dunia’ dengan subtema kedatangan Kristus yang menuntun suami dan istri untuk memulihkan hati dan hubungan dalam keluarga dengan meneladani karakter Kristus. Kita akan merenungkan tema ini melalui Sabda dan Nada,” ujarnya.
Freddy juga mengajak jemaat mempersiapkan hati dengan penuh kerinduan untuk mengikuti rangkaian Sabda dan Nada yang mengingatkan tentang rencana Allah yang indah dan sistematis sebagai wujud kasih-Nya bagi dunia.
Perenungan Sabda dan Nada diawali dengan kronologis pernyataan kasih Allah tentang penciptaan dan rencana Allah.
Jemaat diajak merenungkan bahwa sejak awal Allah menciptakan langit dan bumi dengan sangat baik, dan manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah untuk hidup dalam persekutuan yang indah dengan-Nya, perenungan ini diresponi melalui pujian “S’Mua Baik”.
David kemudian melanjutkan bahwa manusia tidak tinggal dalam kebaikan tersebut karena jatuh ke dalam dosa. Namun kasih Allah tidak berhenti.
Allah menyediakan jalan keselamatan karena manusia tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri. Allah berjanji mengirimkan Juruselamat untuk memulihkan hubungan yang rusak.
Firman Tuhan dari Yohanes 1 disampaikan untuk menegaskan bahwa Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara manusia. Perenungan ini diresponi melalui pujian “Firman Jadi Manusia”.
Angel melanjutkan bagian kedua kronologis pernyataan kasih Allah, yaitu tentang nubuatan dan penggenapannya.
Disampaikan bahwa sejak dahulu Allah telah menyatakan kedatangan Mesias melalui para nabi. Nubuat Nabi Yesaya tentang kelahiran Imanuel disampaikan, lalu dikaitkan dengan penggenapannya dalam Injil Matius.

Jemaat kemudian diajak menyanyikan pujian “Imanuel” sebagai ungkapan iman bahwa Allah senantiasa menyertai umat-Nya.
Pesan penerapan dari bagian ini menegaskan bahwa kehadiran Yesus mengingatkan setiap keluarga bahwa mereka tidak pernah berjalan sendiri dalam kondisi apa pun.
Sarmiati kemudian melanjutkan dengan nubuat Nabi Mikha tentang tempat kelahiran Mesias di Betlehem. Nubuat tersebut disandingkan dengan penggenapannya dalam Injil Lukas mengenai kelahiran Yesus. Perenungan Sabda ini diresponi melalui pujian “Mesias Telah Lahir”.
Freddy kembali menyampaikan nubuat tentang para raja yang datang menyembah Mesias sebagaimana tertulis dalam Mazmur 72. Nubuat ini digenapi dalam kisah orang-orang Majus yang datang menyembah bayi Yesus.
Jemaat merenungkan bagian ini melalui pujian “Sembah dan Puji Dia”. Dalam penerapannya disampaikan bahwa ketika Kristus menjadi pusat penyembahan keluarga, maka Tuhan sendiri yang akan memimpin langkah hidup keluarga tersebut.
David kemudian menyampaikan nubuat tentang karakter Sang Raja yang lemah lembut sebagaimana tertulis dalam Zakharia, dan penggenapannya dalam peristiwa Yesus masuk ke Yerusalem.
Jemaat merespons Sabda ini melalui pujian “Hai Dunia Bersoraklah” yang disertai dengan persembahan.
Disampaikan pula bahwa karakter Yesus yang lemah lembut dan rendah hati menjadi teladan bagi setiap anggota keluarga. Ketika kelembutan dan kerendahan hati hadir, pemulihan dalam keluarga akan dimulai.
Angel menutup rangkaian Sabda dan Nada dengan pengantar pesan Natal, ia menyampaikan bahwa melalui perenungan dari penciptaan, kejatuhan manusia, nubuatan hingga penggenapan, jemaat dapat melihat besarnya kasih Allah untuk memulihkan kehidupan manusia.
Pesan ini disampaikan melalui pujian “Natal Pulihkan Kita” oleh Perkariauan GKII Hosana.

Doa penutup dan doa berkat dipimpin oleh Pdt. Ludwi. Setelah ibadah selesai, seluruh anggota Perkariauan GKII Hosana memberikan salam Natal kepada jemaat dan tamu undangan, suasana haru, gembira, dan penuh sukacita terasa saat lagu “Selamat Hari Natal” mengiringi momen tersebut.








Discussion about this post