TANJUNG SELOR – Mewujudkan pemerataan fasilitas listrik di seluruh wilayah di Kalimantan Utara (Kaltara). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara tahun ini telah melakukan sambungan listrik baru pada 300 rumah warga kurang mampu yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota Kaltara.
Pemasangan listrik secara gratis ini merupakan salah satu komitmen Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang dalam mewujudkan visi misi ke-5. Yakni mewujudkan peningkatan pembangunan infrastruktur pedesaan, pedalaman, perkotaan, pesisir dan perbatasan untuk meningkatkan mobilisasi dan produktivitas daerah dalam rangka pemerataan pembangunan.
Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas Energi Sumber Daya Alam (ESDM) Kaltara, Abdul Muis mengatakan, 300 sambungan listrik gratis ini diberikan kepada masyarakat kurang mampu.
“Ada 75 sambungan listrik di Bulungan, 60 sambungan listrik di Malinau dan KTT, 30 sambungan listrik di Tarakan dan 70 sambungan di Nunukan. Semua realisasi ini selesai di Oktober ini dan untuk sambungan listriknya sendiri berkekuatan 4 ampere,” kata Abdul Muis pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Lanjut Muis, progam pemasangan listrik gratis di Kabupaten Bulungan seluruhya telah terpasang 100 persen. Sedangkan untuk daerah lainnya sudah 95 persen pemasangan atau sedang dalam tahap.
Begitu juga dengan Kabupaten Nunukan, yang saat ini progresnya sudah mencapai 70 persen, tersisa 30 persen yaitu pemasangan meteran dari PLN.
Pemprov Kaltara Abdul memastikan pekerjaan tersebut akan rampung pada minggu ke empat bulan Oktober ini, dan sambungan listrik gratis untuk masyarakat di Kabupaten Nunukan khusunya di 13 desa siap dinyalakan.
Adapun 13 Desa tersebut yaitu Desa Semunad Tulin Onsoi sebanyak 6 sambungan, di Kecamatan Sebuku Desa Harapan 9 dan desa Kunyit 7, di Kecamatan Sembakung desa Batas Bagu 5 dan Desa Tanjung 9, Desa Kalampising Kecamatan Lumbis 9, dan Kecamatan Sebatik Barat Desa Balansiku 9 dan Binalawan 16.
“Untuk Nunukan itu total 70 sambungan, yang tersebar di 13 lokasi, di wilayah 3 dan Sebatik. Makanya bulan Oktober ini sesuai target sudah selesai terpasang semuanya, karena untuk ESDM sendiri hanya mengawal program ini dan pihak PLN yang melakukan pemasangannya,” terangnya.
Dalam realisasi pemasangan listrik gratis ini, Pemprov Kaltara mengucurkan dana sekitar Rp 800 juta. Bahan Dinas ESDM Kaltara juga telah berupaya mengajukan sebanyak 1.500 sambungan listrik, namun hanya 300 yang disetujui oleh kementerian.
Sedangkan sisanya Pemprov Kaltara akan mengejarnya di tahun depan agar semakin banyak masyarakat tidak mampu yang mendapatkan bantuan subsidi sambungan listrik gratis ini.
“Keluarga kurang mampu ini yang belum memiliki kWh meter sendiri. Tentu kita berharap jumlah keluarga kurang mampu di Kaltara yang belum memiliki sambungan listrik dari PLN sendiri menurun,” jelasnya.
Masih Abdul Muis, proses yang memakan waktu adalah proses dari data yang masuk, kemudian verifikasi ke lapangan. Setelah selesai, harus mendaftar ke kementerian untuk penerbitan Surat Laik Operasi (SLO).
“Setelah keluar SLO baru mendaftar ke PLN untuk mendapatkan meteran listrik dan prosesnya juga berminggu. Inilah yang banyak memakan waktu, namun hal tersebut masih dibatas normal atau biasa se-Indonesia, sesuai komitmen pekerjaan akan selesai akhir bulan Oktober ini, yang nantinya akan diresmikan oleh Gubernur Kaltara,” tutupnya. (*/tmc)
Discussion about this post