TARAKAN – Dewan Pengurus Pusat (DPP) PkB sudah mulai gelar Uji Kompetensi dan Kelayakan (UKK), kepada calon kepala daerah yang telah mengikuti proses penjaringan, termasuk di Kalimantan Utara, Senin (27/05/2024).
Bakal calon dari PKB, Yansen Tipa Padan menjadi peserta UKK pertama, dan tuntas menyelesaikan proses rangkaian wawancara yang diajukan oleh DPP.
“Masa ini adalah jadwal Kaltara untuk UKK calon gubernur, wali kota, bupati se-Kaltara. Semua bacalon akan menjalani ini di PKB. Untuk cagub Kaltara, Pak Yansen yang pertama, kemudian Rabu siang Pak Andi Sulaiman dan Rabu malam Pak Zainal. Untuk se-Kaltara sampai Jumat di Desk Pilkada DPP,” terang Ketua DPW PKB Kaltara, Herman.
Setelah proses UKK, DPP PKB akan mengeluarkan rekomendasi kepada calon kepala daerah dengan juga melihat hasil survei. PKB akan melihat elektabilitas serta indikator lainnya melalui lembaga survei.
“Setelah UKK rampung, PKB akan melihat hasil survei. Baru kemudian nanti ada penugasan, sebelum rekomendasi terbit,” imbuh Herman.
Setelah mengikuti UKK, Yansen TP mengatakan, dirinya mengormati seluruh rangkaian proses internal PKB dalam rangka memperoleh mandat di Pilkada. UKK adalah bagian penting bagi partai, guna mengetahui kompetensi dan kemampuan figur sebagai calon kepala daerah.
“Saya sudah mengikuti salah satu Tahapan rekrutmen kepala daerah Kaltara yang dilakukan DPP PKB. Saya salut dan juga berterimakasih dalam prosesnya sangat profesional. Ada proses UKK dalam kerangka untuk melihat sejauh mana kompetensi seseorang, yang ditanya berkenaan visi kepala daerah, bagaimana ketika menjadi kepala daerah apa yang dilakukan. Komitmen dalam hal menyelenggarakan pemerintahan yang profesional,” jelas Yansen TP.
Menurut Yansen, proses yang dilakukan PKB sebelum memutuskan arah dukungan kepada figur adalah hal yang krusial. Sebab partai perlu mengetahui latar belakang figur yang akan diusung, serta visi dalam membangun suatu daerah.
“Hal ini penting, karena salah satu permasalahan yang kita temui dalam penyelenggaraan pemerintahan secara menyeluruh adalah kita belum sepenuhnya menemukan pemimpin yang tepat. Kadang-kadang mekanismenya yang penting proses diikuti, kemudian ada deal tertentu tanpa melihat kompetensi seseorang,” pungkas Yansen TP. (*)
Discussion about this post