NUNUKAN — Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang SD dan SMP kembali digelar di Kabupaten Nunukan. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan ini berlangsung dari tanggal 20 hingga 22 Juni 2025, dan diikuti oleh puluhan siswa terbaik dari berbagai sekolah.
Mengusung semangat pembinaan dan pengembangan potensi peserta didik, O2SN 2025 tidak hanya menjadi ajang perlombaan olahraga, tetapi juga diarahkan sebagai media penguatan karakter dan mental kompetitif siswa.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, Akhmad, S.IP., M.Si, saat membuka kegiatan secara resmi di Aula Disdik pada Jumat (20/6/2025).
“O2SN bukan hanya soal siapa yang menang atau siapa juara satu. Ini adalah tempat bagi anak-anak kita menunjukkan keberanian, sportivitas, dan mental berprestasi. Anak-anakku sekalian, kalian yang hadir di sini adalah anak-anak terbaik dari sekolah kalian,” ujar Akhmad dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa pembinaan prestasi tidak terbatas pada capaian akademik. O2SN menjadi bukti bahwa bakat dan minat siswa di bidang olahraga juga mendapat tempat yang strategis dalam sistem pendidikan.
Pemerintah pun, kata Akhmad, memberikan ruang apresiasi melalui penghargaan maupun peluang beasiswa bagi siswa-siswa berprestasi di jalur non-akademik.
Sementara itu, Ketua Panitia O2SN 2025, Nur Aika, menyampaikan bahwa kegiatan tahun ini dilaksanakan berdasarkan Permendikbudristek Nomor 71 Tahun 2024 tentang Manajemen Talenta Peserta Didik, yang menegaskan pentingnya pembinaan bakat siswa secara terarah dan berjenjang.
Menurutnya, pelaksanaan O2SN adalah bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendeteksi dan mengembangkan potensi atlet pelajar sejak dini.
“Kami ingin memberikan ruang bagi siswa untuk unjuk kemampuan, bukan hanya menang, tapi tumbuh dalam proses. Melalui O2SN, kami berharap muncul bibit unggul olahraga dari Kabupaten Nunukan,” jelas Nur Aika.
Sebanyak 46 peserta turut ambil bagian dalam O2SN 2025. Untuk jenjang SD, cabang karate diikuti oleh 12 peserta dan pencak silat oleh 9 peserta. Sementara pada jenjang SMP, 9 peserta mengikuti karate dan 16 peserta bertanding di cabang pencak silat. Lokasi kegiatan tersebar di Aula Dinas Pendidikan dan lapangan olahraga di Jalan Pattimura.
Nur Aika juga menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membentuk jiwa kompetitif, rasa percaya diri, serta mempererat persahabatan antar siswa. Selain itu, kegiatan ini menanamkan budaya hidup sehat dan semangat gemar berolahraga. Pendanaan kegiatan bersumber dari program Pembinaan Minat, Bakat, dan Kreativitas Siswa untuk jenjang SD dan SMP.
Keduanya berharap, kegiatan O2SN dapat menjadi program berkelanjutan yang tak hanya berorientasi pada hasil kompetisi, tetapi lebih jauh menjadi sistem pembinaan yang menghasilkan atlet muda berprestasi dan berkarakter dari Kabupaten Nunukan.
“Terima kasih kepada seluruh kepala sekolah, guru, pembina, pelatih, dan orang tua siswa yang telah mendukung penuh. Ini bukan hanya kerja panitia, tapi kerja bersama untuk masa depan olahraga dan pendidikan Nunukan,” tutup Nur Aika. (*)
Discussion about this post