Jumat, Oktober 31, 2025
Kaltara Grande News
Advertisement
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Daerah
    • Kalimantan Utara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
    • Kalimantan Timur
    • Kalimantan Selatan
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Tengah
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pendidikan
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Daerah
    • Kalimantan Utara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
    • Kalimantan Timur
    • Kalimantan Selatan
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Tengah
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pendidikan
  • Opini
No Result
View All Result
Kaltara Grande News
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Bright Gas Hadir Penuhi Kebutuhan Energi di Perbatasan, Pertamina Ajak ASN Gunakan Produk Dalam Negeri

by Grande Media
29/10/2025
in Ekonomi, Nasional, Nunukan
0
Bright Gas Hadir Penuhi Kebutuhan Energi di Perbatasan, Pertamina Ajak ASN Gunakan Produk Dalam Negeri

ASN Pemkab Nunukan Lakukan Pembelian Bright Gas yang Dihadirkan PT Pertamina Patra Niaga Kaltimut VIII, Selasa (28/10). (dv)

Share on FacebookShare on Twitter

NUNUKAN – Di perbatasan PT Pertamina (Persero) hadir untuk memenuhi kebutuhan dan pengamanan pasokan energi, khususnya dalam ketersedian gas bagi rumah tangga.

Kehadiran ini tentunya juga sebagai implementasi atas Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk mewujudkan swasembada energi nasional melalui berbagai strategi, termasuk peningkatan produksi energi fosil, pengembangan energi terbarukan, dan juga termasuk pengamanan pasokan energi.

Wujud kehadiran negara di perbatasan seperti di Kabupaten Nunukan dan Pulau Sebatik, di provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), PT Pertamina, melalui Pertamina Patra Niaga Wilayah Kalimantan Timur Utara (Kaltimut) VIII Gas, mengambil momen “Hari Sumpah Pemuda” dengan mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membeli dan memiliki tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) 5,5 Kg, yang merupakan produk LPG non-subsidi seperti Bright Gas yang dikenal dengan LPG Tabung Pink.

Penjualan LPG 5,5 Kg Bright Gas kepada ASN dengan memberikan diskon pembelian sebesar 50 persen, dari harga normal Rp 500.000, kini ASN mendapatkan di harga Rp 250.000.

Pertamina Patra Niaga Wilayah Kaltimut VIII Gas menyediakan 50 sampai 70 tabung LPG termasuk isinya, penjualan diskon 50 persen tersebut dilaksanakan di halaman parkir kantor Sekretariat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, atau kantor Bupati Nunukan, Selasa (28/10/2025).

“Seperti yang kita ketahui bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki Asta Cita, yaitu swasembada baik dari sektor pangan maupun energi. Nah kita meng-highlight swasembada dari sektor energi, dimana program ini merupakan bentuk perwujudan kehadiran negara di dalam seluruh wilayah Indonesia termasuk wilayah perbatasan, melalui penyebaran LPG dan pengamanan pasokan”, ujar Seftyan Reza Pangestu, Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Patra Niaga Wilayah Kalimantan Timur Utara (Kaltimut) VIII Gas.

Seftyan Reza Pangestu, SBM) Pertamina Patra Niaga Wilayah Kaltimut VIII Gas. (dv)

Reza mengatakan, memperkuat penyebaran LPG milik PT Pertamina (Persero) dan memperkuat produk Indonesia di wilayah perbatasan, tentunya bertujuan meningkatkan awareness masyarakat atau kecintaan terhadap negara sendiri.

 “Dimana kita ketahui di Nunukan dan Sebatik merupakan wilayah perbatasan yang langsung dengan negara lain, yaitu Malaysia, dan dimana ada juga produk-produk luar negeri atau negara lain yang masuk ke wilayah kita. Jadi kami dari Pertamina Patra Niaga, sales area Kaltim Kaltara khususnya, membuat program khusus untuk konsumen loyal kita, yaitu bagi konsumen loyal bread case yang ada di wilayah perbatasan, Nunukan dan Sebatik. Kami mengetahui di wilayah perbatasan ini cukup banyak peredaran tabung-tabung dari kompetitor, yaitu dari luar negeri.  Jadi kami mencoba membuat program khusus dari konsumen, untuk memudahkan konsumen loyal di LPG non-pso atau bread case untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif dan juga memberikan benefit-benefit khusus”, jelas Reza, disela-sela pelaksanaan penjualan LPG 5,5 Kg/ Bright Gas kepada ASN, Selasa (28/10/2025).

Ia juga menjelaskan, pelaksanaan diskon pembelian tabung dan isi (Refill) akan dilaksanakan   PT Pertamina Patra Niaga Kaltimut, hingga akhir tahun 2025, dengan menyasar kepada ASN sebagai abdi negara, mewakili pemerintah,  merepresentasikan penggunaan LPG dalam negeri ke kalangan ASN dan masyarakat.

“Jadi kita buat beberapa tahap hingga akhir tahun 2025 ini, tahap awal kita sasar targetnya adalah rekan-rekan dari ASN, karena kenapa rekan-rekan ASN sebagai Abdi Negara mudah-mudahan bisa mewakilkan atau merepresentasi bahwa di wilayah perbatasan mereka tetap mau mendapatkan produk-produk LPG dalam negeri. Sehingga kita mendorong kepada teman-teman ASN bisa mendapatkan barang atau tabung bread case yang merupakan asli produk dari Indonesia dengan program diskon ini”, ungkapnya.

“Dan kita mendorong tidak hanya promo pembelian, kita juga membuatkan voucher khusus yang ada di wilayah Pertamina, yang kita buatkan sebagai benefit atau reward kepada konsumen loyal bread case di Nunukan dan Sebatik. Dan juga kita membuat semacam website khusus, di mana website tersebut merupakan loyalty program di mana konsumen-konsumen breadcase bisa mendapatkan benefit-benefit seperti free delivery, diskon pembelian 50 persen dan juga diskon refill nantinya hingga akhir tahun 2025 ini. Mudah-mudahan program ini mendapat respon yang baik sehingga kita bisa lanjutkan pada periode berikutnya”, tambahnya.

Di Kabupaten Nunukan sendiri tercatat sebanyak 1.000 tabung LPG 5,5 Kg atau Bright Gas tersebar, yang digunakan masyarakat pelaku UMKM dan masyarakat umum dari golongan menengah ke atas, tentunya program penyebaran yang akan terus berkelanjutan oleh PT Pertamina Patra Niaga  Kaltimut VIII Gas, agar tepat sasaran tidak mengganggu distribusi LPG 3 Kg bersubsidi untuk masyarakat tidak mampu atau menengah ke bawah, dan mudah-mudahan dalam program ini menjadi langkah awal bagi Pertamina atau dari kita sebagai negara, negara Indonesia hadir hingga ke pelosok negeri.

“Jadi mudah-mudahan kedepannya program ini terus berlanjut dan harapannya bisa meningkatkan market share di LPG non-pso di Pertamina atau di breadcase ini yang ada di wilayah perbatasan di Nunukan dan pulau Sebatik. Selain itu melalui momentum ini harapannya akan meningkatkan awareness masyarakat bahwa negara hadir dengan produk-produk Pertamina. Yang tentunya juga  tidak hanya meningkatkan revenue dari pertamina, tapi juga revenue dari, atau penerimaan bagi daerah, dari pajak untuk penggunaan atau konsumsi LPG, Non-Public Service Obligation (NPSO), atau bread case”, tuturnya.

Sementara itu bagi kalangan ASN promo program penggunaan LPG tabung 5,5 Kg ini telah dinanti-nanti. Sosialisasi  larangan penggunaan LPG 3 Kg bersubsidi telah  digaungkan sejak tiga tahun lalu, namun promo oleh Pertamina untuk meningkatkan daya beli baru lakukan di Kabupaten Nunukan bertepatan momen peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Nunukan, Sura’i, mengatakan tidak ada istilah kata terlambat, program ini sangat bagus.

“Penyebaran LPG 5,5 Kg kini telah dimulai oleh Pertamina kepada ASN. Saya sangat mengapresiasi, sehingga tidak ada istilah kata terlambat.Kenapa? Pertamina sudah bekerja. Mungkin karena kita berada di garis perbatasan negara yang cukup jauh, sehingga untuk transportasi dan lain sebagainya menjadi kendala. Ini barangkali yang menyebabkan mereka juga terlambat melaksanakan tugas ini”, ujar Sura’i.

Kepala BKPSDM Kabupaten Nunukan, H. Sura’i, S.Sos, M.AP . (dv)

Dan terkait promo diskon yang diberikan, Sura’i menilai ini sangat membantu, meringankan dan mempermudah ASN mendapatkan LPG, yang selama ini diakuinya sebagian ada yang menggunakan dan membeli tabung GAS dari luar negeri yang harganya tentu lebih mahal

“Diskon ini sangat membantu kepada kita pegawai negeri yang memang menjadi kewajibannya dan kini telah sepermudah mendapatkanya, selama ini kita memang menghindari penggunaan tabung 3 Kg, sehingga tidak dipungkiri terpaksa harus membeli milik Malaysia walau dengan harga yang cukup besar juga, tapi itulah cara yang terbaik buat kita yang berada di negara perbatasan ini agar dapur bisa menyala”, jelasnya.

Sura’i juga mengatakan, menggunakan produk Pertamina atau dalam negeri yang kini mulai laksanakan juga sebagai bentuk dukungan pegawai negeri atau ASN dalam menegakan aturan.

“Dan untuk Pegawai Negeri adalah suatu hal yang wajib. Kenapa? Siapa pula yang menegakkan aturan, siapa pula yang harus melakukan semua tugas yang diberikan dengan instruksi pemerintah pusat. Kalau bukan pegawai negeri. Karenanya atas nama Kepala BKPSDM, saya himbau kepada teman-teman seluruh ASN, manfaatkan momen diskon ini dan sama -sama kita mendukung instruksi pemerintah pusat, memakai tabung gas 5,5 kilo ini. Terima kasih”, tutupnya.

Dukungan program ini juga datang dari ASN di lingkungan Pemkab Nunukan, Harisardi namanya. Ia menilai program Pertamina ini telah membantu meringankan pengeluaran untuk membeli gas yang juga selama ini harus tergantung dari luar.

Dengan adanya program Pertamina dengan pembagian tabung 5,5 kilo dengan harga yang terjangkau 250 ribu, saya beralih ke tabung gas 5,5 kilogram yang seperti ini. Alasannya, memang semula saya mau menggunakan tampung 5,5 kilo, cuma untuk isi ulangnya agak mengalami kesulitan karena kadang keterlambatan datangnya dari Tarakan. kadang dua minggu atau satu bulan kemudian baru datang. Sehingga kami lebih mudah menggunakan tabung gas yang dari Malaysia”, ungkapnya.

Tersenyum, Harisardi, ASN di lingkungan Pemkab Nunukan, usai membeli Bright Gas dengan diskon 50 persen. (dv)

Namun sekali lagi ia menyatakan program Ini sangat membantu sekali, terlebih dengan harga diskon 50 persen, namun tentunya juga dengan harapan dibarengi kelancaran dalam ketersedian stok di pangkalan.

“Dengan harga yang Rp250.000 ini, untuk harga tabung dan isi ulangnya sangat membantu sekali, sangat murah sekali. Dan itu memang terjangkau untuk kami yang juga sebagai masyarakat. Tapi tentunya Harapan ke depan dengan adanya tabung promosi ini dengan tujuan meningkatkan minat masyarakat untuk  membeli tampung 5,5 kilogram ini,  agen yang menyediakan tabung 5,5 Kg ini semakin lancar dan kedatangannya ke Nunukan, tidak terjadi kelangkaan untuk masyarakat yang membeli isi ulangnya”, pungkasnya.

Antusias ASN Pemkab Nunukan antri membeli Bright Gas dengan diskon 50 persen. (dv)

Program memperluas LPG Nonsubsidi yang dijalankan PT Pertamina (Persero) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Nunukan melalui bidang Ekonomi, tentunya diharapkan terus berkelanjutan bisa memenuhi kebutuhan ASN hingga masyarakat umum.

Sebagaimana disampaikan Rohadiansyah, Kepala Bagian (Kabag) ekonomi Kantor Sekretariat Kabupaten (Setkab) Nunukan.

“Jadi memang ini kerjasama Pertamina dengan Pemerintah daerah melalui bidang ekonomi, berkait bagaimana kita memperluas LPG nonsubsidi, terutama di kalangan ASN, walaupun nanti kelanjutan juga kepada masyarakat umum menggunakannya”, ujarnya.

“Kemudian dari Pertamina juga kebetulan ada promo untuk  Penjualan LPG nonsubsidi ini dengan harga yang cukup lumayan lah 50 persen diskonnya, dari Rp 500 ribu menjadi Rp 250 ribu per tabung dan isinya. Saya kira kesempatan baik dan ini sudah kita sampaikan kepada teman-teman ASN ataupun bahkan umum juga, dan mudah-mudahan bisa dimanfaatkan lah supaya tidak selalu tergantung pada subsidi. Artinya subsidi nanti bisa tepat sasaran”, jelasnya lagi.

Rohadiansyah, Kabag ekonomi Setkab Nunukan. (dv)

Tentunya sebagai perwakilan pemerintah daerah, Rohadiansyah mengajak para ASN untuk tidak lagi bergantung kepada LPG Bersubsidi karen kini Pertamina berupaya mempermudah untuk mendapatkanya.

“Kita juga akan terus mendorong,  kedepannya juga kita berharap bahwa semua ASN itu bisa menggunakan nonsubsidi, sekarang mungkin sudah banyak menggunakan, kita coba perkuat lagi. ASN kita perkuat bahwa kita jamin dengan ketersediaan, karena ASN juga mungkin banyak yang menggunakan Malaysia, dan mudah-mudahan dengan ada yang nonsubsidi 5,5 kg ini bisa bertambah”, harapnya.

Namun Kembali Rohadiansyah juga menaruh harapan, sebagaimana harapan para ASN, kedepan Pertamina harus kontinu dan berkelanjutan dalam ketersediaannya.

“Harapan kita Kemudian juga kedepan, kerjasama dengan Pertamina diupayakan untuk kontinuitas berkelanjutan. Artinya dijamin bahwa ketersediaan ini akan selalu ada. Sehingga mudah-mudahan ke depan pengguna-pengguna nonsubsidi juga lebih banyak”, pungkasnya.

Kesempatan untuk mendapatkan produk LPG non-subsidi seperti Bright Gas yang dikenal dengan LPG Tabung Pink untuk kalangan ASN diharapkan tidak disia-siakan. Seperti harapan yang juga disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah, Jabbar.

“Pertama saya memberikan apresiasi Pertamina, bisa melakukan penjualan langsung kepada para ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan. Ini luar biasa, teman-teman ASN diberikan kesempatan untuk membeli  Bright Gas dengan harga yang cukup murah, dari  harga umumnya, karena ini ada diskon 50 persen. Saya kira ini hal yang sangat positif dilakukan dalam rangka membantu masyarakat, khususnya para ASN untuk memiliki tabung Bright Gas  dan kedepannya untuk bisa mengisi ulang dengan mudah juga”, ucapnya.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah, Ir. Jabbar. (dv)

Menurutnya ini juga langkah positif Pertamina mengurangi penggunaan produk luar negeri, khususnya dari segi ketersediaan energi, terutama gas untuk kebutuhan masyarakat.

“Ini juga salah satu langkah yang dilakukan oleh pertamina untuk mengurangi produk dari luar, khususnya dari segi energi, terutama gas untuk kebutuhan masyarakat. khususnya dan umumnya untuk warga yang ada di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik, yang memang butuh sentuhan. Dan saya kira Pertamina bisa melakukan itu”, jelasnya lagi.

Jabbar juga ingin inginkan kepada Pertamina, program ini jangan terhenti sampai disini, dan harus terus berkelanjutan.

 “Ya, semoga program ini tidak hanya berhenti sampai di sini, bisa dilakukan kapan waktu dan Pemda siap mendukung, tentunya juga kontinuitas pendistribusiannya kepada masyarakat Nunukan berjalan , karena ini sudah Jelas membantu, pertama kepada teman-teman ASN yang selama ini kesulitan mencari tabung Bright Gas”, harapnya.

Pada kesempatan ini Jabbar juga turut menegaskan, agar Pertamina siap menyediakan ketersedian tabung dan isi ulang Bright Gas tersebut, dengan dukungan kesiapan para agen yang telah ditunjuk Pertamina. Dan pertamina menyanggupinya, yang tentunya Pemkab Nunukan mendukung program ini dengan akan membuat surat edaran.

“Dari pihak Pertamina telah telah memberikan alamat agen dan ada nomor teleponnya, juga termasuk teman-teman Kepala Bagian Ekonomi. Karena kemarin mereka melaporkan ke saya, saya bilang segera dan buat edaran kepada dinas-dinas dan teman-teman pegawai untuk mendatangi tempat-tempat penjualan Bright Gas yang telah dipersiapkan Pertamina. Ini bentuk dukungan kami dari pemerintah agar produk dalam negeri lebih diminati di perbatasan ini”, imbuhnya.

Dari data yang diterima, jumlah total Aparatur Sipil Negara (ASN) di Nunukan per September 2024 adalah 4.083 orang, yang terdiri dari 3.407 PNS dan 676 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPP). Ditambah  pada pada tahun  2025 ini telah dilantik Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi ASN sebanyak 934 orang  dan PPPK sebanyak 791 orang.

Dimana informasi dari PT Pertamina Patra Niaga sudah ada 1.000 tabung 5,5 Kg yang didistribusikan dan kini memulai dengan program penyebaran bagi kalangan ASN.

Tentunya kebutuhan jumlah tersebut juga menjadi pekerjaan rumah atau PR bagi Pertamina, agar bisa memenuhi ketersediaan LPG, khususnya Bright Gas kepada ASN di perbatasan. Ditambah tantangan kontinu atau ketersedian yang selalu harus ada.

“Jadi itu adalah salah satu tugas kami sebagai distributor. Tugas utama kami untuk diselesaikan. Jadi harapannya ini menjadi langkah awal, Pondasi awalnya sehingga kedepannya kami juga akan memperbaiki jalur distribusi dan ketahanan atau kontinuitas supply dari LPG   Bright Gas ini”, jelas Seftyan Reza Pangestu, Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Patra Niaga Wilayah Kalimantan Timur Utara (Kaltimut) VIII Gas, menanggapi keinginan dan harapan kedepan dari para ASN dan Pemkab Nunukan.

Reza juga menyampaikan harapan itu akan dilaksanakan, kedepan supply akan ditambah agar ketersedian stok terjaga.

“Jadi insya Allah dalam beberapa waktu kedepan supply akan ditambah dan juga kami jaga ketahanan stocknya, sehingga menutupi kebutuhan dari masyarakat di wilayah Nunukan dan Sebatik.  Untuk saat ini sekitar 1.000 tabung khusus Bright Gas saja. Jadi nanti kita akan kali dua gandakan suplaynya,  atau bahkan lebih banyak lagi untuk memastikan bahwa penyaluran atau distribusi lancar dan juga menjaga ketahanan stok dalam energi bagi masyarakat di perbatasan. Dengan harapan dan tujuan Negara hadir untuk masyarakat, agar lebih banyak menggunakan produk Pertamina atau dalam negeri, tanpa harus lagi bergantung pada pasokan dari negeri tetangga”, pungkasnya.

Pelayanan pembayaran pembelian Bright Gas dengan aplikasi Non-Tunai atau Qris. (dv)

Pelaksanaan program penjualan elpiji atau LPG tabung Bright Gas tersebut, PT Pertamina Patra Niaga memberlakukan pembayaran menggunakan transaksi Non-Tunai standar nasional, sebagai sistem pembayaran digital dan mempermudah transaksi, yaitu dengan penggunaan QRIS, sebagai salah satu opsi pembayaran untuk pembelian, Tujuannya adalah untuk mendigitalisasi transaksi, guna memastikan penyaluran gas lebih tepat sasaran, mulai di tingkat agen hingga pangkalan.

Pembayaran dengan QRIS tersebut mendapatkan apresiasi dari pengamat ekonomi Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Ana Sriekaningsih. Menurutnya langkah yang dilakukan Pertamina sudah benar, Penggunaan QRIS selain memastikan tepat sasaran penjualan, juga menghindari kebocoran, kecurangan data yang dikhawatirkan bila menggunakan sistem manual atau pembayaran cash.

“Saya setuju. Karena penggunaan aplikasi QRIS itu akan muncul siapa yang membayar. Mudah terdeteksi, apalagi digital, kita akan tahu siapa yang membeli dan harga pas, tidak ada permainan harga”, ujarnya.

Disinggung soal kebocoran terkait harga, penggunaan QRIS menurut Ana juga jauh lebih aman, harga eceran tertinggi (HET) dipastikan tidak lagi dipermainkan.

“Dengan QRIS tidak ada kebocoran. Kebocoran penggunaan kelebihan harga dan lain sebagainya. Misalnya Pertamina melaksanakan promo diskon 50 persen dari harga Rp 500.000 menjadi Rp 250.000, itu pasti dibayar pas tidak kurang dan tidak lebih oleh pembeli atau konsumen, laporan keuangan juga tidak akan meleset, trasparansi pengelola dan konsumen pun terjadi, karena menggunakan sistem atau aplikasi digital tersebut”, jelas Ana.

“Dan harga eceran tertinggi (HET) dipastikan terjaga dan tepat sasaran”, jelasnya lagi.

 

Pengamat ekonomi Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Ana Sriekaningsih. (dok)

Kembali kepada program PT Pertamina (Persero) yang melaksanakan penyebaran dan suplai LPG 5,5 Kg Bright Gas kepada ASN ke wilayah perbatasan, menurut Ana ini juga merupakan langkah baik, dan sangat sesuai dengan apa yang diprogramkan di Asta Cita oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Yaitu pengamanan pasokan energi.

“Saya rasa itu sangat sesuai dengan apa yang diprogramkan oleh Pak Presiden Prabowo Subianto, kenapa harus perbatasan juga diperhatikan dengan baik, karena disana itu banyak sekali produk-produk dari Malaysia. Bahkan, justru mungkin bisa dibilang lebih dominan atau lebih diminati oleh masyarakat kita. Sehingga itu perlu sangat diperhatikan, saya menyambut baik dengan adanya suplai tersebut. Dan harus terus-menerus sehingga produk LPG dalam negeri akan lebih diminati”, harapnya.

Terkait suplai, apa yang ia katakan harus terus ada, Ana melihat juga dari segi perputaran ekonomi dan dukungan untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebagai penyumbang Inflasi. Dan ini juga menjadi tanggung jawab Pertamina, hadirnya negeri bagi mereka.

“Saya melihatnya ini Jadi tanggung jawab negara hadir di perbatasan dengan menyuplai LPG tersebut. Lalu  apa hubungannya LPG dengan inflasi? Saya rasa juga ada. Karena terutama bagi pihak-pihak UMKM yang mempunyai produksi warung makan dan lain sebagainya, punya produktivitas yang harus menggunakan gas. Jika disuplai LPG tersebut, cadangannya cukup dan masyarakat dapat memperolehnya dengan mudah, saya rasa juga produksinya, kesehariannya juga akan tercapai dengan baik.  Dengan artian usaha berjalan tidak putus-putus, namanya juga orang produksi atau jualan itu memang harus terus-menerus konsisten. Jika hari ini bahan-bahan pun tidak ada, bahan pendukung tidak ada, tentu tidak jualan. Dan ini juga mempengaruhi daripada produktivitas. Nah, produktivitas akan berpengaruh kelangkaan barang. Dan kelangkaan itu akan berpengaruh ke inflasi”, ungkapnya

Ya. Sekali lagi Ana mengharapkan dan menegaskan, PT Pertamina (Persero) juga harus siap dengan konsisten menyiapkan cadangan dan suplai LPG, yang kini telah menjadi program berkelanjutan. Bertujuan agar juga bisa mendukung pengendalian inflasi.

“Saya ingin harus terus-menerus, dengan barang  atau LPG yang bisa dengan mudah didapat oleh masyarakat. Sehingga dapat menurunkan inflasi, atau bahkan dapat mengendalikan inflasi tersebut di daerah perbatasan. Caranya  dengan menjaga, membantu kesetabilan harga-harganya agar tidak  bertambah mahal, dengan ketersediaan LPG tersebut bagi pelaku UMKM, khususnya usaha produksi pangan”, tegasnya.

Pada kesempatan ini, Ana juga menanggapi himbauan bahwa ASN harus memakai LPG 5,5 kg non-subsidi secara nasional. Menurutnya juga langkah tepat dalam pemanfaatan dan penggunaan produk dalam negeri secara nasional yang tentunya harus diterapkan oleh abdi negara. Tapi juga harus dibarengi dengan pengawasan oleh pihak terkait.

“Kalau memang sudah ada himbauan pemerintah agar ASN menggunakan tabung non-subsidi. Dan seandainya sudah ada dasar hukumnya, harus digunakan dengan benar dan dengan baik. Dan tentu perlu ada pengawasan. Nah, itu bagaimana nantinya perlakuannya? pihak-pihak terkait lah yang harus mengawasi atau menyalurkan dengan benar. Dan Saya rasa sebenarnya itu mudah untuk diterapkan jika memang benar secara transparansi dan dengan tujuan yang tepat sasaran”, tuturya.

Dari satu sisi, ia juga melihat, usaha Pemerintah menghimbau ASN untuk menggunakan LPG non-subsidi ukuran 5,5 kg  yang disebut tabung pink sudah tepat,  karena bila menggunakan gas subsidi 3 kg atau tabung melon akan mengganggu distribusi bagi masyarakat miskin dan usaha mikro. dan himbauan pastinya juga untuk memastikan distribusi LPG bersubsidi tepat sasaran. ASN atau abdi negara inilah yang menjadi contoh penggunaan produk dalam negeri non-bersubsidi, dan menjadi bagian orang yang tepat sasaran.

Semua apa yang menjadi program pemerintah melalui Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto, sekali lagi Ana yang juga menjabat Direktur Politeknik Bisnis Kaltara menyampaikan apresiasinya, dan harapannya agar bisa berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan kecintaan masyarakat perbatasan terhadap produk dalam negeri.

“Iya, harapannya masyarakat di perbatasan. Tetap cintailah produk dalam negeri. Karena adanya keterlibatan masyarakat semua maka secara tidak langsung juga membantu saudara-saudara kita. Yang memiliki usaha-usaha mikro untuk bertumbuh. Itu harapannya. Ayo kita terus jalakan dan semangat menggunakan produk dalam negeri”, pungkasnya. (*dv-ml)

 

Tags: asn nunukanasta citaBright Gasenergikaltara grandelpgpertamina
Previous Post

Kemenkum Kaltim Dorong PPU Gali Potensi Kekayaan Intelektual Daerah

Next Post

Lanal Nunukan Manunggal dengan Rakyat, Panen Padi di Kampung Mansapa Sukses Digelar

Berita Lainnya

Bersihkan Roh Jahat, Dukun Wanita di Nunukan Justru Gadai Emas Korban Demi Setoran ke Guru Janji Spiritual
Hukum & Kriminal

Bersihkan Roh Jahat, Dukun Wanita di Nunukan Justru Gadai Emas Korban Demi Setoran ke Guru Janji Spiritual

31/10/2025
Pemkab Nunukan Bantu Perahu Ketinting Kepada Kelompok Masyarakat
Nunukan

Pemkab Nunukan Bantu Perahu Ketinting Kepada Kelompok Masyarakat

30/10/2025
Lanal Nunukan Manunggal dengan Rakyat, Panen Padi di Kampung Mansapa Sukses Digelar
Nunukan

Lanal Nunukan Manunggal dengan Rakyat, Panen Padi di Kampung Mansapa Sukses Digelar

29/10/2025
Karya Kreatif Benuanta 2025 Siap Digelar di Tarakan, Yuk! Berbelanja dan Raih Hadiahnya
Ekonomi

Karya Kreatif Benuanta 2025 Siap Digelar di Tarakan, Yuk! Berbelanja dan Raih Hadiahnya

28/10/2025
Kadisporapar Nunukan Membuka Open Turnamen Bola Voli Lembuswana Cup
Nunukan

Kadisporapar Nunukan Membuka Open Turnamen Bola Voli Lembuswana Cup

27/10/2025
Pelepasan Haru ASN Satpol PP Nunukan, Jerry Ariyanto, di Gereja GKII Hosana
Nunukan

Pelepasan Haru ASN Satpol PP Nunukan, Jerry Ariyanto, di Gereja GKII Hosana

27/10/2025
Next Post
Lanal Nunukan Manunggal dengan Rakyat, Panen Padi di Kampung Mansapa Sukses Digelar

Lanal Nunukan Manunggal dengan Rakyat, Panen Padi di Kampung Mansapa Sukses Digelar

Pemkab Nunukan Bantu Perahu Ketinting Kepada Kelompok Masyarakat

Pemkab Nunukan Bantu Perahu Ketinting Kepada Kelompok Masyarakat

Kemenkum Kaltim Ikuti Pelantikan Anggota MKNW Periode 2025–2028 Secara Daring

Kemenkum Kaltim Ikuti Pelantikan Anggota MKNW Periode 2025–2028 Secara Daring

Discussion about this post

Kaltara Grande News

Tentang Kami

  • Home
  • Iklan & Advetorial
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi & Manajemen
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan

Follow Us

Copyright © 2022, PT Media Grande Kaltara.

error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Daerah
    • Kalimantan Utara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
    • Kalimantan Timur
    • Kalimantan Selatan
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Tengah
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pendidikan
  • Opini

Copyright © 2022, PT Media Grande Kaltara.