NUNUKAN – Ratusan massa dari Aliansi Pembudidaya Rumput Laut (APRL) Kabupaten nunukan dan Eksekutif Liga mahasiswa untuk demokrasi (LMND) Nunukan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD, Senin(15/07/2024) pagi.
Dibawah pengaman dari TNI dan Polisi serta Satpol PP, mereka disambut wakil ketua DPRD Saleh, SE dan anggota, datang untuk menyampaikan keluhan para petani rumput laut karena semakin turunnya harga beli rumput laut dari para petani.
Mayoritas peserta aksi merupakan para pembudidaya rumput laut di Pulau Sebatik dan sebagian lagi dari Mamolo (Kec. Nunukan Selatan serta dari Tanjung Sei Menteri (Kec. Nunukan) dengan menyampaikan 3 tuntutan sbb:
- Meminta pemerintah memperbaiki tata niaga supaya bisa kembali menormalkan harga rumput laut termasuk menindaklanjuti temuan reses DPRD Nunukan di eksportir Makassar beberapa waktu lalu
- Meminta aparat kepolisian melakukan pencegahan terhadap banyaknya pencurian dan pemotongan tali jangkar pondasi budidaya di laut
- Meminta pemerintah memfasilitasi mencegah praktek monopoli mobil angkutan rumput laut masuk pelabuhan dan meminta diperbolehkannya bongkar muat perahu di samping kapal
“kami hadir disini bersama para pelaku pengusaha dan petani rumput laut untuk menyampaikan keinginan kami agar harga rumput laut kembali normal, karena Para petani rumput laut di nunukan kini dihadapkan dengan semakin turunnya harga beli rumput laut dari para petani, yang tentunya berdampak terhadap ekonomi mereka” ucap Koordinator aksi, Sultan saat berorasi.
Sultan pun menyampaikan keluhan petani akan keamanan, petani juga mengeluhkan semakin maraknya pencurian tali bentang berisi rumput laut.
“Kami keluhkan juga pencurian yang kini semakin marak, tali bentang berisi rumput laut kerap hilang, karenanya apabila aparat tidak cepat bertindak, maka APRL Kabupaten Nunukan akan lakukan sweeping untuk mencari orang yang melakukan pencurian,” tegasnya.
Sementara dari LMND, Jefri Lamadike meminta kepada anggota DPRD Nunukan agar dapat menerima para petani untuk bermusyawarah mengenai turunya harga rumput laut.
“ kami mengharapkan bisa duduk satu meja dengan anggota DPRD melakukan dengan pendapat atas keprihatinan yang dialami para petani rumput laut,” tuturnya.
Keinginan para demonstran tersebut direspon oleh Ketua DPRD Kabupaten Nunukan Saleh SE, dan anggota seperti, Ahmad Triady, Andre Pratama, Dharmawansyah dan Adama, dengan menyatakan siap menampung segala aspirasi para petani rumput laut Wakil melalui Rapat Dengar Pendapat.
Mendengar pernyataan tersebut, para demonstran akhirnya menghentikan aksinya dan menuju ruang Ambalat I untuk menggelar RDP dengan Anggota DPRD.
Aksi yang dilakukan oleh Aliansi Pembudidaya Rumpu Laut (APRL) ini merupakan aksi yang kedua setelah sebelumnya pada tanggal 13 Oktober 2022 mereka menggelar aksi serupa dengan isi tuntutan menentang keputusan Gubernur Kaltara yang berencana membongkar pondasi rumput laut di jalur pelayaran dan perikanan.(DV*)
Discussion about this post