NUNUKAN – Dalam suasana hangat dan penuh semangat kebersamaan, lima anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara dari Dapil IV Nunukan bertemu langsung dengan para jurnalis di Kabupaten Nunukan dalam sebuah dialog interaktif, Rabu malam (17/09/2025) di Café Syan.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Nunukan ini mengusung tema “Penguatan Peran Anggota DPRD Provinsi Kaltara Dapil IV dalam Menjawab Aspirasi Masyarakat Kabupaten Nunukan.”
Dialog ini menjadi ruang terbuka bagi jurnalis dan anggota dewan untuk saling menyampaikan masukan, kendala, serta harapan demi terjalinnya sinergi yang lebih baik ke depan.
Hadir dalam dialog tersebut lima dari sepuluh anggota DPRD Kaltara Dapil IV, yaitu La Dulah dan Muhammad Nasir dari PKS, Rismanto dari Partai NasDem, Arming dari PDIP, dan Tamara Moriska dari Partai Hanura.
Arming menyampaikan pentingnya peran media dalam mengawal kebijakan publik.
“Kami dari DPRD provinsi sangat butuh teman-teman media sebagai jembatan informasi dari Masyarakat, harapan kami, PWI bisa menjadi ujung tombak dalam menyampaikan kebijakan yang sudah dibuat agar tepat sasaran,” ujar Arming.
Sementara itu, La Dulah yang juga menjabat di Komisi I menyampaikan rencana konkret untuk memperbaiki komunikasi ke depan.
“Kami akan buat grup WhatsApp khusus untuk rekan-rekan media di Nunukan. Di sana akan kami informasikan agenda dan kegiatan anggota dewan agar bisa diliput dan dipublikasikan secara terbuka,” jelasnya.
Muhammad Nasir, anggota Komisi II menambahkan, sinergi dengan media tidak hanya penting, tapi wajib dilakukan.
“Kami sadar bahwa tanpa media, apa yang kami perjuangkan sulit diketahui masyarakat. Kedepan kami akan lebih terbuka,” katanya.
Para jurnalis yang hadir juga menyampaikan kendala yang mereka alami dalam peliputan kegiatan DPRD provinsi, terutama soal akses informasi yang terbatas.
Gazalba, penasehat PWI Nunukan, mengungkapkan bahwa ada 42 anggota PWI di Nunukan, ditambah dua organisasi media lainnya yaitu JMSI dan SMSI., ia menyampaikan harapannya agar dialog seperti ini bisa menjadi agenda rutin.
“Kami dari pers Nunukan mengucapkan terima kasih sudah berdialog bersama kami. Harapannya ini tidak berhenti di sini. Mungkin bisa dilakukan per tiga bulan atau minimal sekali setahun,” ujar Gazalba.
Ketua JMSI Nunukan, Devy, menyampaikan harapannya agar komunikasi antara DPRD Provinsi dan insan pers bisa lebih terbuka ke depannya.
“Sejauh ini, kami berharap ada komunikasi yang terbuka, karena sering kali ada hal-hal yang ingin kami tanyakan, terutama terkait kegiatan dinas atau proyek provinsi yang berlangsung di Nunukan, tentu kami juga ingin mendapat tanggapan langsung dari anggota DPRD Provinsi,” ujarnya.
Devy juga menyampaikan perlunya membangun kerja sama yang baik antara media dan DPRD, khususnya dalam hal publikasi kegiatan.
“Kami berharap bisa menjalin kerja sama dengan anggota DPRD Provinsi, terutama terkait publikasi kegiatan dewan, selama ini, saya pribadi sering mengambil informasi dari media sosial Sekretariat DPRD Kaltara, namun data dan informasinya masih terbatas. Karena itu, kami berharap ke depan bisa ada keterbukaan informasi, agar terbangun kemitraan yang lebih kuat dalam penyebarluasan berita-berita kegiatan dewan melalui media,” tambahnya.
Sebagai pengurus organisasi media, Devy juga berharap agar seluruh media yang ada di Kabupaten Nunukan bisa dirangkul.
“Saya berharap semua media di Nunukan dapat dirangkul dalam kerja sama dan saya juga mengapresiasi inisiatif dari anggota DPRD, Bapak La Dulah, yang berencana membuat grup komunikasi seperti WhatsApp grup. Ini akan sangat membantu mempercepat arus informasi,” tuturnya.
Tamara Moriska, anggota Komisi IV yang membidangi pendidikan, perempuan, dan anak menyoroti pentingnya media dalam edukasi masyarakat, khususnya generasi muda.
“Saya pernah mengadakan pelatihan jurnalistik. Saya juga berharap kegiatan-kegiatan yang menyentuh sektor pendidikan dan perempuan bisa dipublikasikan secara luas agar mendapat perhatian lebih dari Masyarakat,” jelasnya.
Dalam dialog tersebut, para jurnalis dan anggota dewan juga membahas beberapa isu penting di Nunukan, mulai dari kondisi di PLBN, kecelakaan laut yang masih sering terjadi, hingga potensi ekonomi dari sektor rumput laut.
Penutup dialog ditandai dengan komitmen bersama untuk menjalin komunikasi yang lebih terbuka antara DPRD dan media di Nunukan.
“Sinergi ini penting, karena wartawan adalah ujung tombak informasi. Kami di DPRD siap menyambut masukan dan siap dikritik demi kepentingan masyarakat,” tutup Muhammad Nasir.
Acara dialog interaktif ini ditutup dengan sesi foto bersama antara anggota DPRD Provinsi Kaltara Dapil IV Nunukan dan para insan pers, momen kebersamaan ini menjadi simbol harapan baru untuk sinergi yang lebih kuat antara wakil rakyat dan media di Kabupaten Nunukan.(dv)
Discussion about this post