NUNUKAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan merilis Inflasi kabupaten Nunukan pada Juni 2024, alami deflasi Month to Month (m-to-m) 0,20 Persen.
Kepala BPS Kabupaten Nunukan, Iskandar Ahmaddien, SST., S.E., S.H., M.M., CRP., CPSp., mengatakan Pada bulan Juni 2024, terjadi deflasi m-to-m sebesar 0,20 persen, inflasi y-on-y sebesar 3,28 persen dan inflasi y-to-d sebesar 0,80 persen.
“Kalau kita lihat Inflasi Juni (juni 2024 terhadap Mei 2024) kita mengalami deflasi artinya kita ada penurunan harga dibanding periode sebelumnya bulan mei itu ada peningkatan harga sedikit 0.07 persen tapi untuk di bulan Juni kita mengalami penurunan harga di 0,20 persen ini berdasarkan inflasi m to m” terang, Iskandar Ahmaddien, pada Rilis Inflasi Perkembangan Indeks Harga Konsumen kabupaten Nunukan, Juni 2024, yang dilaksanakan di lt. 4 Kantor Bupati Nunukan, Rabu, (03/07/2024).
Sementara itu menurut Iskandar penyumbang utama deflasi bulan Juni 2024 secara m-to-m adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan andil 0.28 persen.
“Andil deflasi paling dominan diantaranya ikan tongkol 0,11 persen, kangkung 0,07 persen, bayam, jagung manis, dan ikan bandeng 0,06 persen,” ungkapnya.
Sedangkan penyumbang utama deflasi bulan Juni 2024 secara y-on-y adalah ikan bandeng 0,38 persen, udang basah 0,23, baju muslim wanita 0,11, kangkung dan pisang 0,09 persen.
“Untuk Nunukan baru deflasi sekarang, kita lihat lagi bulan depan bagaimana tingkat deflasi kita, karena dampak dari deflasi yang berturut-turut, dapat dikatakan sebagai tidak ada daya beli atau daya beli berkungan, kalau kita deflasi berturut-turut 2 sampai 3 kali harus hati-hati apakah memang bisa mengendalikan atau memang daya beli tidak ada,” ujarnya.(DV*)
Discussion about this post