NUNUKAN – Inovasi ramah lingkungan diterapkan Perintah Kabupaten Nunukan, yang kini telah dimulai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan.
Ya, BPBD kini mulai menggunakan paving blok hasil daur ulang sampah plastik untuk penataan halaman kantornya. Dan langkah ini menjadi proyek percontohan pertama di Nunukan dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Kepala BPBD Nunukan, Arief Budiman, mengatakan bahwa pemasangan paving blok berbahan dasar limbah plastik ini merupakan bentuk dukungan terhadap pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dan bernilai guna.
“Ini proyek percontohan pertama di Kabupaten Nunukan, Kita gunakan paving blok dari limbah plastik yang didaur ulang, bahannya kuat, sudah diuji bisa menahan beban sampai 10 ton, kita pasang di halaman kantor seluas 167 meter persegi,” ujar Arief saat ditemui di kantornya, Jumat (22/8/2025).

Menurut Arief, inovasi ini muncul dari keprihatinan terhadap banyaknya limbah plastik di Nunukan yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal, Padahal, jika dikelola dengan baik, limbah tersebut bisa menjadi bahan baku bernilai ekonomi tinggi.
“Selama ini limbah plastik hanya dipakai untuk buat pelampung, sekarang ada inovasi baru, dijadikan paving blok, harapan kami, OPD lain juga ikut memakai ini untuk penataan halaman kantornya,” tambahnya.
Dari sisi manfaat, penggunaan paving blok dari limbah plastik ini tidak hanya mendukung kebersihan lingkungan, tapi juga membuka peluang ekonomi baru. Setiap 4.000 paving blok yang diproduksi, setidaknya membutuhkan sekitar 4 ton limbah plastic, ini tentu menjadi peluang bagi masyarakat, khususnya yang bekerja sebagai pengumpul sampah.
“Kami ingin ini bisa berdampak ekonomi juga, masyarakat bisa kumpulkan sampah plastik, dijual, dan jadi penghasilan tambahan, jadi ada nilai ekonomi, ada manfaat lingkungan juga,” jelas Arief.
Selain itu, pengelolaan sampah seperti ini juga bisa membantu mengurangi risiko banjir yang selama ini menjadi persoalan rutin di Nunukan.
Arief menyebut, banyak saluran air tersumbat akibat sampah plastik yang menumpuk di parit maupun sungai.
“Kalau sampahnya dikelola dan diolah, tentu tidak lagi masuk ke parit atau Sungai, ini juga bagian dari pencegahan banjir yang selama ini kita hadapi hampir setiap musim hujan,” katanya.
Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut, Ia berharap program serupa bisa diperluas ke OPD lain dan masyarakat.
“Kita sudah kerja sama dengan bank sampah, dan ke depan mungkin bisa kolaborasi juga dengan bank sampah agar produksi paving-nya bisa ditingkatkan. Tapi memang saat ini kendala utama ada di bahan baku, yaitu sampah plastiknya,” ujar Bupati.
Dengan langkah awal dari BPBD ini, pemerintah daerah berharap pemanfaatan sampah plastik bisa menjadi salah satu cara menekan volume sampah di Nunukan, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kita ingin tunjukkan bahwa sampah bukan hanya masalah, tapi juga bisa jadi Solusi, kalau dikelola dengan baik, bisa jadi sumber penghasilan dan juga mendukung lingkungan bersih,” tutup Arief Budiman.(dv)
Discussion about this post