NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten Nunukan bersama PT Kebula Raya Bestari secara resmi meluncurkan ekspor rumput laut ke Korea Selatan pada Minggu (25/5), bertempat di Gudang PT Kebula Raya Bestari, Kelurahan Mansappa, Nunukan Selatan. Kegiatan ini dihadiri sekitar 300 peserta dan disambut antusias berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, instansi vertikal, pelaku usaha, dan masyarakat petani rumput laut.
Ekspor perdana ini melibatkan tiga kontainer rumput laut jenis skematoni seberat 60.000 kilogram dengan nilai transaksi mencapai USD 62.400. Direktur PT Kebula Raya Bestari, Sinta Putri Bestari, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga konsistensi ekspor setiap bulan dan secara bertahap meningkatkan kapasitas ekspor hingga 50 kontainer per bulan.
“Bulan ini kami mulai dengan tiga kontainer, ke depan kami targetkan bisa naik menjadi lima kontainer, sepuluh kontainer, hingga lima puluh. Jika volume ekspor meningkat, kami optimis bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja, dari 40 orang saat ini menjadi 100 hingga 200 orang di gudang,” ujarnya.
Wakil Bupati Nunukan, Hermanus, dalam sambutannya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya ekspor ini, termasuk Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perdagangan dan UMKM, Bea Cukai, dan Badan Karantina Indonesia.
“Atas nama Pemerintah Daerah, kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi. Ini adalah langkah besar yang akan membuka jalan bagi pelaku usaha lainnya untuk berani mengekspor komoditas unggulan daerah,” ujar Hermanus.
Ia juga menekankan pentingnya ekspor resmi dalam meningkatkan transparansi transaksi, memberikan pemasukan negara melalui pajak, serta mematuhi regulasi keimigrasian internasional.
Kabupaten Nunukan dikenal sebagai salah satu penghasil rumput laut terbesar di Indonesia. Dengan kondisi perairan yang memungkinkan budidaya sepanjang tahun, potensi ini diharapkan terus berkembang.
“Rumput laut adalah komoditas andalan Nunukan. Saya berharap momentum ini bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, sekaligus menyejahterakan petani kita. Harga ekspor saat ini sekitar Rp17.000 per kilogram, lebih tinggi dari harga lokal Rp15.000, yang tentu memberikan keuntungan lebih bagi petani,” tambahnya.
Sinta Putri Bestari juga menyampaikan bahwa PT Kebula Raya Bestari bekerja sama dengan PT BPH Global Indonesia dalam menjamin kualitas rumput laut dari hulu ke hilir. Ia mendorong para petani dan pemasok untuk menjaga kualitas budidaya dan kebersihan lingkungan agar produksi bisa meningkat dari 10–30 ton menjadi 50–60 ton per hektar laut.
Acara monitoring ekspor ini ditutup pada pukul 12.30 WITA dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya :
Plt. Sekda Nunukan, Ir. Jabar, M.Si
Direktur PT Kebula Raya Bestari, Sinta Putri Bestari, S.Ak
Danlanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik
Perwakilan Dandim 0911/Nnk, Lettu Inf Samsul Hadi
Kasubag Dal Ops Polres Nunukan, AKP Sunarta
Ketua Komisi II DPRD Kab. Nunukan, Andi Fajrul Syam
Direktur Tindak Karantina RI, Ir. Wahyu Widodo, M.Si
Perwakilan Bea Cukai, KSOP, Pelindo, dan Badan Karantina berbagai provinsi
Mitra bisnis PT Kebula dari PT BPH Global Indonesia, Mr. Mathew
Tokoh masyarakat, pengepul, dan petani rumput laut
Dengan semangat kolaborasi dan dukungan penuh dari berbagai pihak, ekspor rumput laut ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Nunukan.
Discussion about this post