NUNUKAN – Suasana haru terasa di Ruang Rapat Kantor Bupati Nunukan pada Selasa (24/6/2026). Setelah melalui proses panjang, akhirnya perwakilan PT Adindo Hutani Lestari dan masyarakat adat dari lima kecamatan sepakat untuk menyelesaikan masalah secara damai.
Kuasa Direksi PT Adindo, Rudi Fajar, menyampaikan permintaan maaf dan rasa terima kasih atas kesabaran dan keterbukaan masyarakat adat dalam menyikapi persoalan yang terjadi.
“Kami sadar bukan orang yang sempurna. Banyak kekurangan kami dalam memahami adat. Kami mohon bimbingan dari para kepala adat agar ke depan lebih baik,” ucap Rudi, Selasa (24/6/2026).
Masalah ini bermula dari penyemprotan tanaman ubi milik warga yang dianggap mengganggu dan merugikan masyarakat. Namun lewat mediasi yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk berdamai dan saling menghormati.
Rudi mengakui bahwa apa yang terjadi menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan. Ia berjanji PT Adindo akan lebih terbuka, tidak mengambil keputusan sepihak, dan selalu berkomunikasi dengan para tokoh adat.
“Kalau ke depan ada masalah, mari langsung duduk bersama, bicara baik-baik. Jangan sampai hal seperti ini terulang,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik, agar perusahaan bisa berjalan lancar dan masyarakat adat tetap tenang serta dihormati haknya.
Rudi berharap kesepakatan ini bukan akhir, tapi awal dari kerja sama yang saling menguntungkan.
“Kami mohon maaf atas kegaduhan yang membuat kita berkumpul hari ini. Semoga ke depan kita bisa saling bantu dan menjaga,” tutupnya di depan para kepala adat yang hadir.
Di penghujung pertemuan, suasana menjadi hangat, semua pihak, perwakilan perusahaan, tokoh adat, pemerintah daerah, hingga aparat keamanan, saling berjabat tangan, sebagai tanda perdamaian dan komitmen untuk menjaga hubungan yang lebih baik di masa depan.(dv)
Discussion about this post