TARAKAN – Tarakan merupakan wilayah strategis di perbatasan Indonesia – Malaysia dan didukung dengan potensi sumber daya alam, kini Lanud Anang Busra juga naik tingkat ke tipe A. sebagaimana diungkapkan Komandan Lanud Anang Busra, Marsekal Pertama TNI Andreas A. Dhewo, kepada awak media, Jumat (10/10/2025).
Danlanud menyampaikan, keberadaan Lanud Anang Busra di Tarakan yang telah resmi naik status menjadi pangkalan udara (Lanud) tipe A, seiring dengan langkah strategis TNI Angkatan Udara (AU) untuk memperkuat pertahanan di wilayah perbatasan.
Selain naik tingkat, juga kedepan perlu untuk membangun Skadron UAV (Unmanned Aerial Vehicle).
“Tarakan merupakan wilayah strategis sebagai daerah perbatasan dengan potensi sumber daya alam yang besar. Oleh karena itu, pimpinan TNI dan TNI AU memandang perlu untuk membangun Skadron UAV (Unmanned Aerial Vehicle) di Lanud Anang Busra,” ujarnya.
Skadron Udara 53, yang direncanakan diresmikan pada 2026 oleh pimpinan TNI AU, akan mengoperasikan drone militer jenis CH-4 buatan China Aerospace Science and Technology Corporation.
“Drone ini memiliki jangkauan terbang hingga 5.000 kilometer dan mampu beroperasi di udara selama 30 hingga 40 jam. Dan CH-4 dapat dipersenjatai dengan rudal atau bom, sehingga memiliki fungsi ganda, baik untuk intelijen, pengintaian, dan pengawasan (ISR) maupun sebagai drone serang,” jelasnya.
Danlanud juga mengatakan, nantinya keberadaan Skadron Udara 53 di Tarakan diharapkan juga kedepan dapat memperkuat pengawasan udara di wilayah Kalimantan Utara, khususnya untuk mencegah dan mengidentifikasi aktivitas penyelundupan di perbatasan.
“Langkah ini menjadi bagian dari upaya TNI AU untuk meningkatkan kapabilitas pertahanan nasional di kawasan strategis. Dengan kemampuan drone ini, kami dapat memantau wilayah secara efektif dan memberikan respons cepat terhadap potensi ancaman,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post