NUNUKAN – Ketua Tim Penggerak PKK Hj Sri Kustarwati Hanafiah beserta rombongan melakukan studi banding di Desa Margahayu Kabupaten Bandung, Senin 24 Juni 2024.
Rombongan disambut oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Bandung Drs H Ruli Hadiana, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Dinas Sosial, Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Hj Emma Dety dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Bandung Hj Tintin Cakra Amiyana, Camat Margahayu Tati Suharyati, Kepala Desa Margahayu Drs Asep zaenal Mahmud.
Adapun maksud adanya studi tiru PKK Kabupaten Nunukan di Kabupaten Bandung, Ketua TP PKK Kabupaten Nunukan yang dibacakan oleh staf khusus TP PKK Kabupaten Nunukan Katrina Sopha Juana mengatakan untuk lebih menggali sebanyak mungkin informasi yang bisa didapat secara teori maupun teknis khususnya berkaitan tentang, desa ramah perempuan dan anak, kemudian usaha peningkatan dan pemanfaatan pekarangan di desa, dan inovasi pencegahan dan penurunan stunting di desa.
“Kami mendengar Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung memiliki banyak kader PKK yang aktif sehingga bisa sukses menanganinya program programnya, berdasarkan dengan hal itu, sehingga inilah yang menjadikan alasan kami untuk melihat, bertukar pikiran dan bersilaturahmi dengan TP PKK Kabupaten Bandung,” jelas Katrina Sopha.
Beliau dalam sambutannya berharap dengan adanya studi tiru ini, TP PKK Kabupaten Nunukan mendapat ilmu yang bermanfaat sehingga menjadi modal untuk di terapkan di Kabupaten Nunukan.
Mewakili Bupati Bandung, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Bandung Drs H Ruli Hadiana menyampaikan ucapan selamat datang kepada rombongan PKK Kabupaten Nunukan, tentunya suatu kehormatan bagi Kabupaten Bandung, dan semoga kunjungan studi tiru membawa dampak besar bagi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.
” Apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan studi tiru selain sebagai wahana silaturahmi kegiatan ini juga menjadi media yang efektif sebagai sarana bertukar informasi, belajar bersama, mencari pengalaman, sekaligus untuk melihat langsung implementasi dari desa ramah perempuan dan anak,” ungkapnya.
Di lanjutkan dengan diskusi serta peninjau ke lokasi tempat kerajinan tas ransel, dan taman baca Margahayu. (*)
Discussion about this post