NUNUKAN – Wujudkan percepatan penurunan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Nunukan, Bappeda Litbang Kabupaten Nunukan gelar rakor Penyusunan Rencana Aksi Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim Tahun 2024.
Digelar di Aula lantai IV Kantor Bupati Nunukan, Jum’at (24/11/2023), hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Wakil Bupati H. Hanafiah, Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan H. Asmar, Kepala BPS Nunukan, Ketua Baznas Nunukan Ustadz Zahri Fadli, Kepala OPD, Perwakilan dari Bankaltimtara Nunukan dan perwakilan dari perusahaan yang beroperasi di kabupaten Nunukan, para camat dan anggota Tim penanganan kemiskinan kabupaten Nunukan, selain itu rakor juga dihadiri oleh peserta secara virtual atau melalui Zoom.
Rakor ini merupakan salah satu agenda atau tahapan aksi perubahan yg di inisiasi oleh salah satu peserta Pendidikan Kepemimpinan Administrator Angkatan VI kelas nunukan oleh Beny Patisadia, Kepala Bidang Pefekonomin dan Sumber Daya Alam Bappeda Litbang Kabupaten Nunukan.
Data P3KE yg telah di mutahirkan melalui aplikasi E-Data SiTASKIN nantinya menjadi acuan dalam penyusunan Renaksi kemiskinan eksteem dalam Rakor kemiskinan dimaksud.
Dan dalam pelaksanaan Rakor tersebut membahas terkait penghapusan Kemiskinan Ekstrim, dan telah menjadi fokus Pemerintah sebagai amanat dalam tujuan pembangunan berkelanjutan.
Penanganan kemiskinan ekstrim juga menjadi arahan Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas tanggal 4 Maret 2020 yang kemudian menginstruksikan kemiskinan ekstrim diturunkan menjadi 0 persen di tahun 2024.
Selanjutnya, arahan tersebut ditindaklanjuti dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim.
Wakil Bupati H. Hanafiah, mengatakan bahwa melalui program percepatan penurunan kemiskinan ekstrem harus lebih dioptimalkan.
“Program percepatan penurunan kemiskinan ekstrem harus lebih kita optimalkan dengan berbasis Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan semua program serta kegiatan baik di Kabupaten, Kecamatan sampai ke desa dan Kelurahan harus bersinergi, berkolaborasi serta berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama,”ucapnya.
Menurut, Wakil Bupati dunia usaha atau swasta sangat perlu ikut di dalam program percepatan penurunan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Nunukan.
“Dukungan dan support dari sektor swasta atau dunia usaha merupakan salah satu bentuk kemandirian dan kepedulian dunia usaha untuk bangsa dimasa yang akan datang khususnya di daerah Kabupaten Nunukan,”ujarnya.
Lanjut, Hanafiah pengentasan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem merupakan agenda besar bagi Desa/Kelurahan yang terdapat di Kabupaten Nunukan .
“Adapun area sasaran tujuan diantaranya desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa dengan kehidupan yang sehat dan sejahtera, desa berpendidikan yang berkualitas, desa dengan air bersih dan sanitasi layak serta sasaran tujuan lainnya” ungkapnya.
Hanfiah, berpesan kepada seluruh unsur yang terlibat serta pemangku kepentingan di Kabupaten Nunukan untuk bersama sama menekan angka kemiskinan ekstrem dan menurunkannya.
“Kita harus optimis di tahun 2024 angka kemiskinan ekstrem sudah Nol Persen (0%),” imbuhnya.(DV*)
Discussion about this post