TARAKAN – Permasalahan sengketa lahan antara masyarakat petani dengan PT PRI tampaknya menjadi kian hangat untuk terus dibicarakan. Setelah beberapa kali menjadi tuntutan melalui aksi demo pemilik lahan termasuk bersama mahasiswa, RDP dengan DPRD Tarakan juga pernah digelar, dan kini dibawa pada diskusi terbuka oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Kalimantan (Seka) wilayah Kalimantan Utara (Kaltara).
Diskusi terbuka pada “Teras Marjinal” di salah satu café bilangan jalan Mulawarman, pada Kamis (13/11/2025). Membedah Kebuntuan Kasus di PT PRI. Yang tentunya bertujuan untuk mencari jalan keluar dari sisi aspek-aspek hukum, sisi lingkungan, dan korporasi dari perusahaan kepada para masyarakat dan petani terdampak.
Diskusi yang dihadiri para mahasiswa dan petani serta perwakilan warga terdampak, juga menghadirkan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup, DLH Tarakan, akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan.
Koordinator BEM Seka wilayah Kaltara, M Fadli Qobus, mengatakan diselenggarakan diskusi Teras Marjinal tersebut bentuk respon atas kepedulian mahasiswa terhadap hak masyarakat dan tindak lanjut aksi demo pada 5 November 2025 lalu.
“kami telah melakukan diskusi hukum terkait teras Marjinal sebagai tindak lanjut respon atas aksi yang telah dilakukan pada 5 November lalu. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen, baik dari kalangan masyarakat terdampak, kemudian juga mahasiswa, akademisi, praktisi, LBH dan lain sebagainya. Berjalannya diskusi, itu dimulai dari penyampaian kronologi persoalan lahan dan isu limbah yang disampaikan oleh Bapak yapdin selaku perwakilan masyarakat, bahwa persoalan ini itu terjadi sejak 2022 sampai dengan hari ini yang nyatanya masyarakat masih menuntut haknya yang belum dipenuhi oleh pihak perusahaan dalam hal ini PT PRI”, ujar Fadli.
Fadli Juga menegaskan akan terus mengawal persoalan yang dihadapi masyarakat sampai tuntas.
“Untuk tindak lanjut, tentu kami menghasilkan beberapa rekomendasi berdasarkan diskusi yang kami sudah melaksanakan, kami tetap berkomitmen sampai dengan hari ini akan tetap mengawal persoalan masyarakat sampai dengan tuntas sampai dengan selesai”, tegasnya.
Diharapkan melalui diskusi Teras Marjinal tersebut, akan menghasilkan solusi terbaik bagi masyarakat terdampak dengan PT PRI dama penyelesain sengketa lahan dan lain-lainnya. (*)











Discussion about this post