Pulau Bunyu, Kalimantan Utara – PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field berhasil mengembangkan teknologi Alat Siram Otomatis (ATAMI) untuk mendukung pengembangan Program Mantap Betul, kependekan dari Media Tanam Akar Pakis Untuk Bunyu Pertanian Unggul, sebuah program CSR unggulan berbasis lingkungan di Pulau Bunyu, Kalimantan Utara. Di Program Mantap Betul, petani memanfaatkan akar pakis sebagai media tanam Good Fern untuk pertanian hidroponik maupun konvensional.
Dalam pengembangan ATAMI, PEP Bunyu Field berkolaborasi dengan Posyantek Bunyu dan Karang Taruna Karya Muda Desa Bunyu Barat. Pemanfaatan teknologi ini merupakan terobosan baru dalam meningkatkan efisiensi pertanian di Bunyu. Dengan menggunakan teknologi canggih berbasis IT ini, ATAMI dapat diakses melalui aplikasi Telegram untuk memantau suhu serta kelembapan tanah.
Senior Field Manager PEP Field Bunyu Despredi Akbar menyampaikan bahwa keberhasilan pemanfaatan teknologi ini merupakan buah kolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah dalam mendukung keberlanjutan sektor pertanian melalui pemanfaatn teknologi tepat guna yang dapat mengoptimalkan produktivitas lahan secara keseluruhan.
“Terobosan dan inovasi ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kecamatan Bunyu dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bulungan,” imbuhnya.
Menurut Despredi, dukungan semua pihak tersebut menjadikan ATAMI sebagai inovasi baru dan satu-satunya di bidang IT untuk sektor pertanian di Kalimantan Utara. “Pencapaian ini memberikan kesempatan bagi bagi ATAMI untuk berpartisipasi dalam Gelaran TTG ke-XXV di Mataram, NTB,” jelas Despredi.
Sebelumnya, Program Mantap Betul telah meraih juara 1 pada kategori Inovasi Teknologi Tepat Guna dari Provinsi Kalimantan Utara. Penghargaan telah diberikan pada Gelaran Teknologi Tepat Guna Nusantara ke-XXV, Kalimantan Utara di Gedung Pertemuan RSUD DR Jusuf SK Tarakan, Kalimantan Utara (4/7/2024). Pada kesempatan tersebut, Gubernur Kalimantan Utara DR (HC) H Zainal A Paliwang, MHum. menyampaikan bahwa inovasi alat siram otomatis ini merupakan hal yang baru di Kalimantan Utara dan patut untuk terus dikembangkan.
Mewakili kelompok binaan pada Program Mantap Betul Azlansah mengungkapkan harapannya agar pengembangan ATAMI ini dapat menumbuhkan semangat yang lebih tinggi para petani. “Semoga inovasi ini juga dapat mendorong minat pemuda untuk bertani dan terus melakukan inovasi sehingga turut andil dalam mempertahankan ketersediaan pangan bagi masyarakat di Kalimantan Utara, khususnya di Pulau Bunyu,” tambahnya.
Sementara itu, Manager Communication Relations & CID PHI, Dony Indrawan, menyampaikan bahwa Perusahaan senantiasa berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam pengembangan program CSR yang inovatif dan berkelanjutan. “ATAMI merupakan contoh inovasi bersama yang berhasil menjadi solusi bagi pengembangan Program Mantap Betul dan petani di wilayah ini agar terus berkembang dan mandiri,” jelas Dony.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi ATAMI ini akan mampu meningkatkan pemanfaatan lahan pertanian yang terbatas sehingga menghasilkan produksi yang lebih baik bagi petani dan penyediaan produk pangan bagi masyarakat Pulau Bunyu pada umumnya.
”Di Program Mantap Betul, kami optimis bahwa pertanian di lahan yang terbatas tetap dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi. Selain itu program ini juga menghasilkan dampak berupa kelestarian lingkungan terjaga, masyarakat bisa memperoleh sumber pendapatan, serta keselarasan dengan program pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayah ini,” pungkasnya
PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field yang berada di bawah Subholding Upstream Regional 3 yang dinakhodai PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dalam menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PEP Bunyu Field bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). (*)
Discussion about this post