NUNUKAN – Lapas Nunukan libatkan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan pencarian Narapidana Warga Negara Asing (WNA) asal Pakistan bernama Hanif, yang kabur saat dalam perawatan di RSUD Nunukan.
Hanif diketahui tidak ada di tempat perawatannya ruang Cempaka 2 Kamar 11, ketika petugas Lapas melaksanakan Sholat Magrib dan melakuan pertukaran jaga, pada Minggu (11/2/2024), dan diduga kabur melalui jendela kamar yang sempat di rusaknya.
Petugas yang mengetahui kaburnya Hanis sempat melakukan pengejaran dan pencarian, namun petugas kehilangan jejak.
Selanjutnya, Kalapas Nunukan, Puang Dirham, melakukan koordinasi kepada Aparat Penegak Hukum (APH) di Nunukan untuk meminta bantuan pencarian.
“Kami melakukan koordinasi kepada Aparat Penegak Hukum untuk melakukan pencarian seperti Polres, Dandim, Pantas dan Lanal bahkan Bea Cukai serta Imigrasi, semuanya kita koordinasikan dan Alhamdulillah direspon baik dan sedang dalam proses pencarian.” terangnya, Senin (12/2/2024).
“Kita menutup akses keluar dari pulau Nunukan dan kita sedang mencari ke wilayah hutan, kita berupaya semaksimal mungkin,” tambahnya.
Sebelum, sesuai pelayanan Lapas kepada warga binaan yang sakit, Hanif di rujuk ke RSUD Nunukan, dengan keluhannya kencing berdarah dan sesak nafas, setelah mendapatkan surat keterangan opname dari RSUD, Hanif opname sambil menunggu surat keterangan dari Dokter jika sudah selesai menjalankan perawatannya.
“Tiga hari dalam perawatan di RSUD ketika, petugas sempat melakukan sholat magrib saat itulah, Hanif memanfaatkan celah untuk melarikan diri lewat jendela. Hanif dalam kondisi terbirgol dirantai dan entah bagaimana prosesnya dia bisa melepaskan diri dari borgol rantai tersebut, dan mencopot infusnya dan melompat dengan merusak jendela, ada jejak darah Hanif di tembok dan melepas baju tahanan yang dikenakan padanya sebelumnya dan kabur pada malam itu.” terangnya.
Dirham menyebut, Hanif terpidana 6 tahun, karena kasus keimigrasian ini, diketahui pernah kabur 2 kali dari ruang Detensi Imigarsi Nunukan, kaburnya Hanif ini menjadi pelarian ketiga kalinya.
“Dari Informasi yang kami terima dari masyarakat ada melihat seorang laki-laki yang bersembunyi di bahwa kolong rumah penduduk, namun tidak dapat dipastikan karena malam hari sekitar pukul 21.00 WITE, sempat dilakukan pengejaran namun orang yang diduga bersembunyi tersebut kabur.
Kami juga menemukan ada api unggun didalam semak-semak dan kondisinya masih hangat dan kita terus melakukan pencarian, kita pastikan semua terkunci berawal dari sekitar RSUD dan Sei Bilal dan ke arah kota,” ungkapnya.
Terpisah, Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia, S. I. K., M. H., membenarkan pihaknya telah dimintai bantuan personil untuk mencari WNA Afganistan yang kabur saat dalam perawatan di RSUD Nunukan.
“Kami sudah mendapatkan surat resminya dan kita sudah disposisikan untuk semua jajaran melakukan pencarian mencari WNA, dari personil rekrim dan sat Reskoba yang bantu dan tidak terlibat di sprint pemilu.” imbuhnya.
Hanif masuk Lapas Nunukan pertama kali saat menjadi tahanan titipan kantor Imigrasi Nunukan pada tanggal 18 februari 2023 lalu, sebelum divonis enam tahun penjara.
Hanif pernah menggemparkan warga Nunukan karena dua kali kabur dari tahanan Imigrasi dan kini kembali kabur.
pihak lapas berharap masyarakat yang melihat atau mempunyai informasi terkait keberadaan pelaku dapat menghubungi pihak terkait. (mld-DV*)
Discussion about this post