NUNUKAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah sekolah dasar dan menengah sebagai bagian dari pengumpulan data evaluasi nasional.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memastikan kelancaran proses survei, tetapi juga untuk memahami secara langsung dampak program terhadap anak-anak penerima manfaat.
Kepala BPS Nunukan, Iskandar Ahmaddien, bersama Statistisi Madya Mat Bandri dan Ketua Tim Nerwilis Andi Dalfiah, mengunjungi titik-titik survei di wilayah Nunukan Barat dan Nunukan Selatan, termasuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nunukan Barat, SPPG Mansapa, serta sekolah-sekolah seperti SMP Negeri 2 Nunukan dan SD Negeri 5 Nunukan Selatan.
“Kami ingin melihat langsung bagaimana program ini diterima masyarakat. Apakah sudah memberi dampak positif terhadap gizi anak, kehadiran di sekolah, dan pengetahuan orang tua tentang pentingnya pola makan sehat,” ujar Iskandar saat meninjau kegiatan di SD Negeri 5 Nunukan Selatan, Jumat (14/6/2025).
Selama kunjungan, tim BPS berinteraksi langsung dengan petugas gizi, kepala SPPG, akuntan sekolah, guru, serta koordinator program Makan Bergizi Gratis (MBG) di setiap lokasi. Mereka juga menyaksikan proses wawancara yang dilakukan oleh petugas survei dan melakukan pengecekan terhadap validitas serta akurasi data yang dikumpulkan.
Menurut Statistisi Madya Mat Bandri, survei ini tidak hanya mengumpulkan angka, tetapi juga mencoba menangkap perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
“Kita ingin tahu lebih dari sekadar jumlah penerima manfaat. Apakah ada perubahan perilaku? Apakah anak-anak menjadi lebih semangat belajar? Semua ini penting untuk bahan evaluasi,” jelasnya.
Ketua Tim Nerwilis, Andi Dalfiah, menambahkan bahwa keberhasilan program tidak bisa dilepaskan dari kolaborasi berbagai pihak. Ia mengapresiasi antusiasme sekolah-sekolah yang dikunjungi, terutama SMP Negeri 2 Nunukan yang menunjukkan komitmen tinggi dalam menjaga keberlanjutan program tersebut.
“Kami melihat partisipasi aktif dari guru, siswa, dan orang tua. Ini menunjukkan bahwa program ini diterima dengan baik dan bisa menjadi model untuk wilayah lain,” ujarnya. (dv)
Discussion about this post