NUNUKAN- Kawasan wisata Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Nunukan (SAE Lanuka) kini tidak hanya menjadi objek wisata pada siang hari saja. Pihak Lapas Nunukan juga membuka kunjungan pada malam hari dengan spot menarik bertaburkan cahaya lampu.
Selain itu bagi pengunjung yang ingin wisata dengan menikmati malam sambil berkemah, di SAE Lanuka juga tersedia camping ground areal.
Salah satu yang telah melaksanakan camping atau berkemah adalah Sekolah Dasar Kristen (SDK) Biji Sesawi Nunukan.
Kepala Lapas kelas II B Nunukan, Puang Dirham, melalui Humas Rio Pambudi, menerangkan, pihaknya membuka area khusus untuk berkemah atau camping ground Areal.
Dan telah melaksanakan adalah SDK Biji Sesawi, yang juga merupakan rombongan pertama yang berkemah di SAE Lanuka.
“Iya, ini perdana kami izinkan masuk untuk berkemah di kawasan wisata SAE Lanuka,” ungkap Rio, Sabtu (20/04/2024).
Menurut Rio, sebelumnya banyak masyarakat yang ingin berkemah, namun kami belum mengizinkan, karena pengajuannya lebih banyak secara pribadi maupun mandiri.
“Bagi yang mengajukan secara mandiri maupun pribadi kami belum bisa memberikan izin, karena alasan keamanan,” ujarnya.
Namun kami membuka bagi instansi, lembaga maupun organisasi, dengan terlebih dahulu bersurat kepada kami.
“Kami mengizinkan, jika sebelumnya ada surat dari instansi maupun organisasi, karena bagi kami lebih mudah mengkoordinirnya apabila secara kolektif menyurat kepada kami, Tidak ada syarat tertentu, cukup bersurat, dan ketika diizinkan, maka yang camping kami minta untuk menjaga kebersihan lingkungan, dan untuk fasilitas seperti tenda, dan lain-lainnya sesuai kebutuhan yang camping, akan kami siapkan, untuk tarif menyesuaikan fasilitas yang diminta,” imbuhnya
Sementara itu Kepala Sekolah SDK Biji Sesawi Yohanna G. Wigena, mengatakan tujuan dari caping SD K Biji Sesawi di SAE Lanuka pada hari Jumat (19/4) dan Sabtu (20/4), untuk memberikan pengalaman baru bagi siswa dan siswi SDK Biji Sesawi dan belajar lebih dekat dengan alam.
“Kami membawa anak-anak untuk berkemah, ini satu pengalaman yang pertama bagi siswa siswi kami, kita belajar di alam terbuka untuk merangsang anak-anak kreatif menyediakan permainan yang sifatnya problem Solving, anak-anak jadi dilatih mampu selesaikan masalah mereka sendiri, sembari menikmati alam terbuka ini sambil bersyukur kepada Tuhan, dan mendekatkan diri mereka dengan Sang Pencipta.” terang Yohanna, Sabtu (20/04/2024).
Lanjut Yohanna, melalui camping ini juga dapat mengacu semangat belajar mereka, “kita bisa memakai semua sarana untuk belajar bukan hanya di dalam sekolah tetapi juga di luar lingkungan sekolah, bahkan juga itu menjadi pembelajar kreatif sekaligus pembinaan karakter,” ujarnya.
Dalam kegiatan camping ini diisi dengan kegiatan-kegiatan yang menarik, diawali dengan ibadah dan doa bersama, dan games atau permainan yang seru dan dapat menumbuhkan kreatifitas anak-anak.
“Salah satunya permainan pencarian harta karun mereka dituntut untuk menyelesaikan 4 masalah didalam kelompok, seperti diantaranya bagaimana mereka bisa bekerjasama dalam tim dengan karakter yang berbeda-beda ini,” ungkapnya.
Melalui pembelajaran yang diberikan pada ini, sebagai guru kami mempersiapkan generasi alfa ini untuk menghadapi tantangan zaman.
“Harapannya, mereka mempunyai karakter yang disiplin, mandiri, kreatif dan tidak mudah menyerah, meskipun tantangan dan kesulitan selalu ada,” imbuhnya.
Menurut Yohanna, alasan sekolah memilih tempat wisata SAE Lanuka Nunukan ini, karena tempat wisata SAE Lanuka, salah satu tempat wisata terbaik di Nunukan.
“Secara pribadi saya acungkan jempol, mereka itu back to nature, memberdayakan Sumber Daya Alam (SDA) mereka semaksimal mungkin, sehingga tempat ini menjadi indah dan kreatif, luar biasa terimakasih kepada SAE Lanuka,”tuturnya. (DV*)
Discussion about this post