TARAKAN – Sat Binmas Polres Tarakan Melaksanakan Forum Grub Discussion (FGD) Binmas tentang “Kenakalan Remaja” dan Sosialisasi “Pencegahan Paham Intoleransi Terorisme dan Radikalisme di Kalangan Pelajar.
Dilaksanakan di aula SMA Negeri 1 Tarakan, hari Senin, 05 September 2023, Sat Binmas Polres Tarakan menggandeng Kasat Gas Wilayah Kaltara Densus 88 Anti teros gelar Forum Grub Discussion (FGD) Binmas tentang “Kenakalan Remaja” dan Sosialisasi “Pencegahan Paham Intoleransi Terorisme dan Radikalisme di Kalangan Pelajar.
Dihadiri oleh Kasat Binmas Polres Tarakan AKP BUDI SANTOSO, Pers Satgas Wilayah Kaltara Densus 88 Anti Teror, Wakil Kemenag kota Tarakan, Wakil kepala Sekolah SMKN 1 Tarakan, Pers Sat Binmas Polres Tarakan dan Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tarakan, Perwakilan Guru, Siswa Siswi SMA N 1 Tarakan.
Pada kegiatan Forum Grub Discussion ini kasat binmas polres tarakan AKP Budi Santoso mengisi materi terkait kenakalan remaja dan terkait perundungan atau bullying.
Penyampaian materi tentang kenakalan remaja dan perundungan atau bullying merupakan langkah antisipasi kasus perundungan atau bullying yang melibatkan pelajar yang kerap viral dan beredar di media sosial, menanggapi hal tersebut jajaran polres tarakan melalui sat binmas dan bhabinkamtibmas melaksanakan sosialiasi dan memberikan edukasi kepada pelajar untuk mencegah perundungan (bullying) terhadap anak.
Selain materi tentang perundungan (bullying) personel satgas wilayah kaltara densus 88 anti teror juga mensosialisasikan terkait pencegahan paham intoleransi, terorisme dan radikalisme di kalangan pelajar.
Dengan adanya giat sosialisasi ini diharapkan para pelajar tidak mudah terpengaruh dengan paham-paham radikal karena paham radikal bukan saja bisa mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara tapi juga bisa merusak kehidupan rumah tangga dan masa depan pelajar itu sendiri, Ungkap Kasatgas
Mewakili Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar, S.H.,S.I.K, kasat binmas polres tarakan AKP Budi Santoso mengatakan giat sosialisasi ini bertujuan untuk meminimalisir tindakan perundungan (bullying) terhadap para pelajar dikota tarakan maupun tindakan pidana lainnya yang melibatkan para pelajar termasuk mencegah agar para pelajar tidak mudah terpengaruh dengan paham-paham radikal karena paham radikal.
Dikatakan AKP Budi “perundungan (bullying) wajib dicegah sedini mungkin, karena berdampak buruk pada korban dan pelaku, bullying kerap terjadi dilingkungan sekolah sehingga kami dari pihak kepolisian jadikan lingkungan pendidikan untuk melakukan edukasi anti bullying” terangnya
Disampaikan AKP Budi, aksi perundungan (bullying) bisa dilakukan perorangan bahkan kelompok,
“misalnya perundungan (bullying) yaitu bullying menggunakan fisik yakni memukul, menampar, mendorong sedangkan non fisik yaitu dengan mangganggu , mengancam, mempermalukan, merendahkan, memanggil dengan julukan atau kecacatan fisik korban.” Ungkapnya
Tentunya untuk mencegah aksi perundungan (bullying) tersebut, diperlukan kerjasama dari semua pihak, mulai dari orang tua, atau wali murid hingga pihak sekolah.
Dijelaskan juga oleh kasat binmas, bahwa dari pihak kepolisian khususnya jajaran polres tarakan akan terus melaksanakan sosialisasi dan memberikan edukasi ke sekolah-sekolah, hal ini tentunya untuk mendapat pemahaman yang sama, untuk tidak melakukan aksi perundungan (bullying) terhadap siapapun dan dimanapun. (HumasResTrk).
Discussion about this post