NUNUKAN – Untuk memastikan pangan segar asal dari tumbuhan aman dikonsumsi oleh masyarakat Nunukan Jelang hari raya Idul Fitri 2024, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Nunukan melakukan pengambilan Sampel pangan tumbuhan segar di pasar-pasar.
Pengawas Hasil Mutu Pertanian, Eka Retna Iskandar, mengatakan pengambilan Sampel yang dilaksanakan oleh Bidang Ketahan Pangan, Tujuannya, untuk mengetahui hasil mutu pertanian yang aman dikonsumsi oleh masyarakat saat lebaran nanti.
“Kita cek residu pestisida dan formalinnya supaya tidak ada kasus, keracunan dan kelebihan pestisida,” terang Eka, Jumat (29/3/2024).
Kegiatan tersebut menyasar tiga pasar yaitu Pasar Sentral Inhutani, Pasar Yamaker, dan Pasar Rakyat. Adapun rupa-rupa pangan segar yang akan diambil dan di cek sampelnya seperti pangan segar cabe, buncis, sayur-sayuran yang memiliki indikasi banyak menggunakan penyemprotan pestisida seperti seledri, bayam, lombok, tomat dan lainnya lagi.
“Setelah pengambilan sampel kita akan langsung melakukan pengujian cepat dengan Uji Rapid Test Kit, Pangan Segar Asal Tumbuhan merupakan pangan yang berisiko tinggi terhadap cemaran kimia, salah satunya residu pestisida yang jika dikonsumsi secara terus-menerus dapat mengganggu kesehatan manusia. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan keamanan pangan dimulai dari tempat produksi,” ujarnya.
Lanjut Eka, jika hasilnya tesnya positif tercemar residu pestisida, maka kami langsung lakukan pembinaan ke pelaku usaha.
Setelah selesai mengambil Sampel di pasar-pasar, dilanjutkan Uji Rapid Test Kit di kantor DKPP Kabupaten Nunukan.
Eka menyebut dari aneka pangan segar asal tumbuhan yang diambil sampelnya, didapati ada yang positif yakni pada Buncis.
“Setelah melakukan uji tes, kami temukan Buncis asal Tawau positif tercemar residu pestisida, sedangkan pangan segar asal tumbuhan lokal dinyatakan negatif yang artinya aman dikonsumsi oleh masyarakat.
Eka berharap dan menghimbau kepada pelaku usaha agar lebih cermat lagi ketika memilih bahan dagangannya berupa pangan segar yang dibeli dari luar daerah, ada baiknya telusuri dulu dan pastikan aman untuk dikonsumsi.
Selanjutnya, bagi petani dan pekebun ketika menggunakan pestisida, agar digunakan sesuai petunjuk dan jangan dipakai secara berlebihan.
“Kalau di Nunukan agak sulit buat kita untuk tidak menggunakan pestisida, namun kami himbau agar petani menggunakannya sesuai takaran yang diperbolehkan,” imbuhnya. (DV*)
Discussion about this post