NUNUKAN – Sepanjang triwulan pertama tahun 2025, sebanyak 72 Surat Keterangan Asal (SKA) telah diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan melalui Instansi Penerbit SKA (IPSKA) Kabupaten Nunukan. Dokumen ini menjadi syarat utama bagi pelaku usaha yang melakukan kegiatan ekspor ke luar negeri.
Pengawas Perdagangan Ahli Muda DKUKMPP Nunukan, Saparuddin, menyebutkan bahwa ekspor didominasi oleh komoditas batubara, ikan, dan barang campuran. Selain itu, pada bulan April 2025, terdapat empat pelaku UKM yang sukses mengekspor produknya.
“Meski terjadi penurunan pada ekspor batubara akibat berkurangnya bahan baku di wilayah Nunukan, komoditas ikan justru menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama di tahun 2024,” ujar Saparuddin, Selasa ( 7/5/2025).
Ia menambahkan, ekspor ikan terbanyak berasal dari Sebatik, melalui pelabuhan SBKT. DKUKMPP aktif melakukan sosialisasi sistem dan aturan baru ekspor secara langsung ke pelaku usaha, serta memberikan bimbingan dan pelatihan di lapangan untuk mempercepat proses adaptasi.
Prosedur pengajuan SKA meliputi: Pemberitahuan ekspor barang dari Bea Cukai, Invoice, Packing list, Struktur biaya.
“Khusus pelaku UMK, kami turut membantu pembenahan dokumen agar mereka dapat memenuhi persyaratan ekspor dengan baik. Strategi jemput bola kami terapkan karena kami memahami kesibukan pelaku usaha. Kami fasilitasi langsung pengurusan dokumen ke OPD dan instansi terkait,” tambahnya.
DKUKMPP terus mendorong lebih banyak pelaku usaha lokal untuk memanfaatkan fasilitas SKA sebagai upaya peningkatan daya saing produk daerah di pasar global. (*dv)
Discussion about this post