TARAKAN – Senin (25/3/2024), High Level Meeting Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltara diselenggarakan di Ballroom Hotel Tarakan Plaza.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat termasuk Gubernur Kalimantan Utara, Pj. Walikota Tarakan, Bupati Se-wilayah Utara, Anggota DPRD, Forkopimda, serta berbagai instansi terkait lainnya, termasuk Tim TPID Se Kaltara dan BUMN Sekaltara.
Dalam sambutannya, Gubernur menekankan pentingnya langkah proaktif dalam mendorong keterjangkauan melalui ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi komoditas menjelang bulan suci Ramadhan 1445 H. Ia juga menyoroti pentingnya meningkatkan komunikasi yang efektif dengan TPID Sekaltara dalam mendorong kelancaran pasokan komoditas menjelang Ramadhan.
Selain itu, silaturahmi juga dipandang sebagai langkah penting untuk mempererat tim TPID Sekaltara, dengan fokus pada pengendalian kebutuhan harga pokok, merumuskan kebijakan inflasi daerah guna menjaga ekonomi yang positif di kabupaten dan kota, serta pembentukan tim dalam pengawasan stok dan pendistribusian komoditas menjelang Lebaran.
Gubernur menegaskan bahwa kebijakan yang diambil oleh seluruh pemangku kepentingan harus didasarkan pada komunikasi dan sinergi yang baik guna menekan inflasi di Kaltara. Dia juga menyampaikan data terkini tentang inflasi, dengan Kaltara mencapai angka 2,33% pada Februari 2024, menempatkannya sebagai yang ke-8 terendah di Indonesia.
Acara ditutup dengan dialog bersama antara kepala BPS, Kepala BI, dan Kepala Buloq, menandai kolaborasi lintas sektor dalam upaya penanggulangan inflasi di Kaltara.
Pada kesempatan ini, dalam paparannya Pj. Wali Kota Tarakan, Dr. Bustan, S.E., M.Si menyampikan tantangan Pengendalian Inflasi diantaranya Kendala Goegrafis Kota Tarakan, Kelancaran Tranportasi, Panjangx Rantai Distribusi, Faktor Paikologis seperti Panic Buying, Kebijakan Pemerintah Kota Tarakan, Perkembangan Situasi Global.(*)
Discussion about this post