NUNUKAN – Terkait dengan kejadian berkurangnya saldo tabungan salah satu nasabah BRI Kantor Cabang Nunukan dan menimbulkan kejadian demonstrasi puluhan orang di Kantor Cabang, Pada Senin (24/07) kemarin, pihak Bank BRI pun akhirnya memberikan tanggapan yang disampaikan langsung oleh pimpin Kantor Cabang BRI Nunukan, Hutama Wiranegara.
Kepada media, Selasa (25/07/), Hutama Wiranegara, menerangkan, BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan yang bersangkutan dan ternyata nasabah tersebut adalah korban penipuan online.
“BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut, dimana yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering”, ujar Hutama.
“ Kejadian tersebut akibat yang bersangkutan membocorkan data transaksi perbankan ( Kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab”.tambahnya.
Lebih jauh Hutama menjelaskan, modus penipuan tersebut dilakukan melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong yang di-install korban dan membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi bodong tersebut mengakses aplikasi SMS. Kejahatan perbankan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui SMS. Alhasil, transaksi perbankan dapat berjalan sukses.
Dan atas kejadian tersebut, BRI telah bertemu langsung dengan nasabah untuk menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi akibat yang bersangkutan membocorkan data transaksi perbankan yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab melalui aplikasi bodong (file APK) sehingga transaksi dapat berjalan dengan sukses. BRI berempati atas hal tersebut, namun demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan, ungkap Hutama.
“BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi, serta dihimbau agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI, termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan sebagainya.) melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya”, harapnya.
Pada kesempatan ini BRI juga menghimbau agar nasabah tidak sembarang menginstall aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstall aplikasi dengan sumber tidak resmi yang dikirimkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“ Kami juga menghimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun. BRI selalu menjaga data kerahasiaan nasabah, dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP dan sebagainya”, imbuh Hutama.(DV*)
Sebagai informasi BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas melalui laman/akun:
- Website: www.bri.co.id
- Instagram: @bankbri_id
- Twitter:
@bankbri_id,
@kontakbri,
@promo_BRI
- Facebook: Bank BRI
- Youtube: Bank BRI
- Tiktok: @bankbri_id
Info lebih lanjut, dapat mengunjungi Kantor BRI terdekat atau menghubungi Contact BRI 14017/1500017.
Discussion about this post